
KABARMUH. ID, MALANG — Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) menutup rangkaian Sidang Tanwir XXXIII di Malang, Jawa Timur, pada Kamis (30/10/2025). Dalam sidang tersebut, DPP IMM menyampaikan delapan pokok pemikiran sebagai bentuk refleksi dan respons atas dinamika kebangsaan serta keummatan saat ini.
Sekretaris Jenderal DPP IMM, M. Zaki Mubarak, menyampaikan bahwa delapan pokok pemikiran ini menjadi arah strategis gerakan IMM ke depan. “Delapan pokok pemikiran ini merupakan hasil refleksi kami terhadap situasi kebangsaan nasional. Sebagai organisasi mahasiswa yang berciri intelektual, IMM harus mengambil peran signifikan dalam menjawab persoalan-persoalan krusial bangsa,” ujarnya.
Delapan pokok pemikiran tersebut meliputi:
1. Meneguhkan gerakan intelektual berbasis kerakyatan.
2. Mendorong reformasi politik dan regenerasi kepemimpinan nasional.
3. Mengawal DPR dan pemerintah agar melahirkan kebijakan publik yang berpihak pada rakyat.
4. Mendorong penyelesaian masalah lingkungan, khususnya terkait krisis iklim dan ekonomi ekstraktif.
5. Memperjuangkan keadilan ekonomi dan pembelaan terhadap kelompok tertinggal.
6. Menegakkan independensi lembaga negara dan menguatkan etika politik.
7. Meningkatkan literasi digital, etika publik, dan kedaulatan informasi.
8. Memperluas peran pemuda dan menyatukan gerak moral bangsa.
Zaki menegaskan, gagasan tersebut bukan hanya menjadi panduan gerakan internal IMM, tetapi juga kontribusi moral organisasi terhadap arah pembangunan nasional. “IMM berkomitmen menjaga independensi, memperkuat etika publik, dan memperjuangkan keadilan sosial di tengah tantangan zaman,” tambahnya.
Agenda penyampaian pokok pemikiran ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Tanwir XXXIII IMM yang berlangsung pada 28–31 Oktober 2025 di Malang. Forum Tanwir menjadi ajang strategis bagi DPP IMM dalam merumuskan arah kebijakan dan gerakan organisasi di tingkat nasional.
Editor: Unaise Albunayya



