PC IMM BSKM Menyelenggarakan Darul Arqam Madya (DAM) bertajuk “Pendidikan Untuk Semua”

KABARMUH.ID, Yogyakarta- Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Bulaksumur Karangmalang (BSKM) menggelar acara Darul Arqom Madya (DAM) yang diselenggarakan di Youth Center Yogyakarta, Kabupaten Sleman pada 25-29 Juni 2025. Acara ini diselenggarakan secara nasional dan diikuti peserta dari berbagai daerah.
Berdasarkan buku Sistem Perkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Darul Arqam Madya (DAM) merupakan perkaderan utama tingkat madya yang berfungsi untuk meningkatkan wawasan dan kecakapan memimpin serta pimpinan tingkat Cabang dan Daerah.
DAM IMM BSKM 2025 dibuka pada Rabu, 25 Juni 2025 dengan sambutan dari ketua Depan Perwakilan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Muhammad Taufiq Firdaus.
Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan dengan Stadiun Generale (SG) bertajuk “Pendidikan Untuk Semua: Peran IMM dalam Kebijakan dan Akses Pendidikan” yang diisi oleh Wakil Sekretaris 1 Majelis Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) Pendidikan Non Formal (PNF) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdullah Mukti. Selanjutnya, Dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknik Informatika (DTETI) Universitas Gadjah Mada (UGM) sekaligus Founder Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) M. Nur Rizal juga turut mengisi SG.
Muammar Hussainy selaku ketua panitia DAM menyampaikan bahwa Tema DAM kali ini yaitu “Pendidikan Untuk Semua.” Tema ini diambil dengan tujuan agar kader IMM bisa mengambil peran dalam memberikan solusi terhadap permasalahan pendidikan di Indonesia.
“Kami ingin agar kader IMM memahami kondisi permasalahan pendidikan di Indonesia, seperti kebijakan yang kurang berpihak pada siswa, kualitas pendidikan yang rendah, dan juga akses pendidikan yang tidak merata. Harapannya kader bisa menempatkan peran mereka dalam permaslahan ini,” jelas Muammar pada Selasa, 26 Juni 2025.
Terdapat delapan materi yang akan disampaikan dalam DAM, yaitu “Islam dan Hakikat Pendidikan” yang disampaikan oleh Anton Ismunanton, “Pendidikan Inklusif dan Keadilan Gender” oleh Wilda Kumala Sari, “IMM dan Gerakan Intelektual Profetik” oleh M Fajrus Shodiq, “Ketimpangan Pendidikan dan Sistem Kebijakan Nasional” oleh Arif Jamali Muis, “Muhammadiyah dan Akar Pendidikan Pencerahan” oleh M. Aziz, “Yogyakarta dan Predikat Kota Pelajar: Antara Realitas dan Ilusi” oleh Farid Setiawan, “Strategi Gerakan dan Pengorganisasian Isu Pendidikan” oleh Azhar
Sementara itu, terdapat 25 orang peserta DAM dari berbagai wilayah, meliputi Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta. (Annaila Syafa Azzahra)



