Opini
-
Nalar Kritis Sebagai Urgensi Bagi Generasi
Oleh: M. Rofiqul Anam (Ketua Bidang Perkaderan PW IPM Lampung) Dalam memaknai kehidupan dalam dunia yang semakin maju seiring dengan era disrupsi dan globalisasi, dimana tersedianya banyak sekali data yang berserak di dunia maya serta saling terhubung secara global dan digital. Kita sebagai generasi muda seakan dibenturkan oleh dua pilihan, ketika kita mampu menghadapinya dengan langkah yang tepat, maka hal…
Read More » -
“Sumpah Pemuda: Ketika Ruh Persatuan Bangsa Turun ke Bumi Nusantara”
Oleh : Amir Hady (Sekretaris PWM Kaltim) SOEMPAH PEMOEDA Pertama : – KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA Kedua : – KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA Ketiga : – KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA Djakarta, 28 Oktober 1928 Teks Soempah Pemoeda dibacakan…
Read More » -
Ketika Mahasiswa Mulai Jauh dari Organisasi, Sudah Saatnya Organisasi Mahasiswa Link and Match dengan Dunia Kerja
Oleh: Najib Haidi Lutfillah (Ketua Umum PK IMM Psikologi UM Lampung Periode 2022-2023 & Human Resources Development F & B Industry) Ada sebuah ironi yang begitu menyedihkan, bahkan lebih sedih daripada nasib IPK jeblok di semester akhir: mahasiswa hari ini sudah tidak peduli lagi dengan organisasi.Mereka lebih memilih menghabiskan malam mereka di depan laptop, mengejar batch sertifikasi online yang harganya…
Read More » -
Pendidikan Karakter vs Kejar Nilai: Mencari Titik Tengah Krisis Empati Generasi Z
oleh: Muhammad Fahdhi Fauzi Akbar, (Mahasiswa Doktoral Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka) Dunia pendidikan sekarang sedang berada dalam keadaan dualisme, yang mana satu menuntut nilai pencapaian nilai secara akademis (nilai, skor UN/asesmen, kelulusan PTN) sementara sisi lain fokus pada pembentukan karakter, moral, dan etika (diperkuat dengan implementasi Kurikulum Merdeka dan isu sosial seperti bullying dan kurangnya empati…
Read More » -
IMM UNTUK RAKYAT BUKAN UNTUK PENJILAT
Oleh: Muhammad Farich Al Mughni, Ketua Bidang Hikmah Politik dan Kebijakan Publik Magelang Pikiran ini berangkat atas keresahan penulis, akan tingkah kader IMM yang mulai mempunyai sifat superioritas dan mulai tidak peduli dengan kaum-kaum mustadhafin (kaum yang tertindas) dan juga sikap para kader IMM yang mengenyampingkan humanitas dalam trikoda dan hilang nya Kemasyarakatan pada idalisme kader IMM membuat adanya sebuah…
Read More » -
IMM UNTUK RAKYAT BUKAN UNTUK PENJILAT
Oleh: Muhammad Farich Al Mughni, Ketua Bidang Hikmah Politik dan Kebijakan Publik Magelang Pikiran ini berangkat atas keresahan penulis, akan tingkah kader IMM yang mulai mempunyai sifat superioritas Dan mulai tidak peduli dengan kaum-kaum mustadhafin (kaum yang tertindas) Dan juga Sikap para kader IMM yang Mengenyampingkan humanitas dalam trikoda Dan hilang nya Kemasyarakatan pada idealisme kader IMM membuat Adanya sebuah…
Read More » -
Membangun sistem Pendidikan yang inklusif dan Merata: Kerja Sama Pemerintah dan Mahasiswa
Oleh Aulia Safitri, Ketua Bidang Immawati PC IMM Kota Metro Dalam menyambut Indonesia Emas 2025, kita dihadapkan pada tantangan serius yang memerlukan perhatian mendalam. Banyak sekolah negeri yang kekurangan siswa, bahkan beberapa sekolah terpaksa ditutup karena tidak lagi diminati. Fenomena ini tidak hanya mencerminkan masalah angka, tetapi juga menggambarkan ketidaksetaraan akses pendidikan yang merata di seluruh negeri. Ketika membahas faktor…
Read More » -
Laku Prihatin: Pilar Etikal di Dunia Usaha Muhammadiyah
Oleh: Brili Agung, S,ST, M.M (Koordinator Daerah SUMU Banyumas) SUMU (Serikat Usaha Muhammadiyah) dibangun di atas tiga nilai utama: Terbuka, Tangan di Atas, dan terutama Laku Prihatin. Laku Prihatin bukan slogan kosong—ini adalah semangat menahan diri, mengurangi tidur, meningkatkan waktu belajar, berdiskusi, dan membangun mimpi dalam keterbatasan. Ini bukan sekadar karakter orang Muhammadiyah sukses, tetapi prinsip dasar bagi setiap pelaku…
Read More » -
Ketika Eksistensi Lebih Penting dari Esensi: Refleksi Anak Muda Hari ini
Oleh: Ahmad Hermanto, Mahasiswa Pendidikan Agama Islam FAI UM Metro dan Ketua Bidang Pengembangan Prestasi Keolahragaan PD IPM Lampung Timur Di zaman serba digital seperti sekarang, ketika segalanya diukur lewat angka like, views, followers, eksistensi manusia perlahan-lahan tak lagi dibentuk oleh nilai, kejujuran, atau kontribusi nyata, tapi oleh seberapa sering ia muncul di layar orang lain. Kita, sadar atau tidak,…
Read More » -
Masjid dan Generasi Muda: Menjemput yang Pergi, Merangkul yang Rindu
Oleh: Arif Rahmatullah, M. Pd, Ketua Lembaga Dakwah Komunitas PWM Kalimantan Timur Pernahkah kita merasa heran mengapa masjid kini lebih ramai oleh jamaah paruh baya, sementara wajah-wajah muda semakin jarang terlihat? Bukan berarti anak muda hilang imannya, tapi ada jarak yang membuat mereka merasa masjid bukan lagi ruang yang akrab. Sebuah penelitian dari PPIM UIN Jakarta (2023) menunjukkan bahwa remaja…
Read More »