KABARMUH.ID, Ponorogo – Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kabupaten Ponorogo melaksanakan Musyda XXIII dengan mengusung tema “Inklusivitas Gerakan Menuju Era Baru IPM Ponorogo Maju dan Berkeadaban” yang diadakan di Gedung Sekolah Dasar Muhammadiyah Terpadu Ponorogo, Sabtu-Ahad (2-3/3/2024).

Sekretaris Umum Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Timur, Liset Ayuni menyampaikan bahwa IPM hari ini tidak lagi inklusif tapi merangkul semua arah. Insklusivitas merupakan gambaran atau komitmen yang bisa membuat kita berkembang. Bekal untuk IPM Ponorogo yang maju dan berkeadaban.

“Insklusivitas bukan kata-kata melainkan prinsip. Harapannya kita bisa mendengar setiap suara, menghargai setiap pemikiran. Agar menjadi bekal untuk pemuda di masa depan generasi emas 2045”, tuturnya

Inklusivitas bukan sekedar kata, tapi sebuah komitmen untuk menerima, menghargai, dan melibatkan setiap hal dalam kehidupan bermasyarakat melalui IPM. Perlu adanya langkah-langkah jelas yang harus dijalankan oleh pimpinan, kader dan anggota IPM dalam bentuk program dan kegiatan. Sehingga fondasi inklusivitas terbangun atas dasar pengetahuan dan pemahaman kesetaraan dan keragaman. Namun harus di sadari juga, langkah-langkah yang disampaikan nantinya akan beragam dalam pelaksanaannya.

Memasuki era kemajuan ilmu pengetahuan teknologi, harapannya IPM menjadi gerakan yang menyatu dengan dunia pendidikan agar dapat mendidik anak-anak Indonesia selain berakhlak mulia, juga menguasai dasar-dasar keilmuan.

Muhammadiyah di masa depan yang banyak tantangan, maka pembinaan untuk sumber daya insani harus menjadi komitmen antara IPM bersama lembaga pendidikan di Muhammadiyah. Sebagai kader IPM harus mampu menerjemahkan apa yang didapatkan di bangku sekolah dan di dunia kampus menjadi karya yang nyata, dan implementasinya nyata, yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat sekitar.

Kontributor: Dita Fitria Wati

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here