
KABARMUH.ID, SURAKARTA – Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum., menegaskan pentingnya rasa syukur, kerja keras, dan keseimbangan ikhtiar serta doa dalam membentuk lulusan berdaya saing. Hal ini disampaikan saat mengisi agenda Baitul Arqam Purna Studi yang bertempat di Masjid Hj. Sudalmiyah Rais kampus 2 yang diikuti 510 calon wisudawan, Kamis (18/9).
Harun menjelaskan, konsep One UMS mengandung makna satu hati, satu tujuan, satu energi, serta satu kebulatan tekad untuk mewujudkan UMS sebagai pusat pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang Islami, mencerahkan, unggul, mendunia, dan berkelanjutan. Ia menekankan bahwa bersyukur harus dilakukan secara vertikal dan horizontal.

“Kekuatan positif, energi positif, destinasi positif, serta kesatuan hati harus menjadi modal utama setiap lulusan UMS. Bersyukur secara vertikal berarti meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah, sedangkan bersyukur secara horizontal diwujudkan melalui belajar dengan sungguh-sungguh, bekerja dengan tekun, dan memberikan manfaat bagi sesama.” ujarnya
Tagline kedua, One ID, menurut Harun bermakna ikhtiar dan doa. Mahasiswa dan lulusan UMS diharapkan menjaga keseimbangan antara usaha yang maksimal dan doa yang khusyuk.
“Kita tidak bisa hanya berusaha tanpa berdoa, atau sebaliknya. Harus ada tawazun, keseimbangan antara material dan spiritual,” tegasnya.
Sementara itu, One PT IMAM dipaparkan sebagai fondasi pembentukan generasi unggul. PT dimaknai sebagai profesi, pengabdian, dan transendensi. Sedangkan IMAM merupakan akronim dari Ilmu, Manfaat, Amal, dan Memberi.
“Ilmu baru bermakna apabila bermanfaat, diamalkan, dan diberikan secara ikhlas untuk orang lain,” jelas Harun.
Rektor juga menyampaikan bahwa UMS kini terus berlari menjadi universitas Islam unggulan bertaraf global. Sejumlah guru besar dari berbagai daerah telah bergabung, memperkuat reputasi akademik UMS. Selain itu, UMS tengah menyiapkan program doktoral baru di bidang kedokteran, kesehatan, dan informatika untuk memperluas kontribusi keilmuan.

Dalam kesempatan yang sama, Harun mendorong para lulusan untuk menjadi pelopor perubahan di lingkungan masing-masing. “Jadilah guru, tenaga profesional, atau pemimpin masyarakat yang mampu menyinari sekitarnya. One UMS adalah spirit kebulatan hati untuk memberi arah perubahan,” katanya.
Ia juga menegaskan pentingnya menghormati orang tua sebagai jalan menuju keberkahan hidup. “Ridha Allah bergantung pada rida orang tua. Hormatilah mereka dengan kasih sayang, itulah yang akan mengantarkan pada kesuksesan dunia dan akhirat,” pesan Rektor UMS.
Dengan spirit One UMS, One ID, One PT IMAM, UMS optimistis melahirkan generasi muda yang Islami, Mencerahkan, Unggul, Mendunia, dan Sustainability. Tagline tersebut diharapkan menjadi panduan nilai bagi para lulusan dalam berkarya di masyarakat sekaligus memperkuat posisi UMS sebagai universitas terbaik. (Alvian/Humas)
Editor: Al Fadhlil Raihan Yunan