KABARMUH.COM, Balikpapan – Kabar membanggakan datang dari salah satu santri Pondok Pesantren Al-Mujahidin, Balikpapan. Ananda Muhammad Fahri Taqwa, siswa SMP Muhammadiyah 3 berhasil menyabet juara pertama Kompetisi Olahraga Siswa Nasional (KOSN) cabang olahraga pencak silat tingkat kota.
Kompetisi ini merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kota Balikpapan. Di masa pandemi, peserta berkompetisi dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Biasanya kompetisi ini diadakan secara luring, kali ini peserta harus membuat video tanpa editan berdurasi 3 menit dengan menampilkan beberapa jurus seni tunggal. Video tersebut disimpan ke dalam flashdisk, kemudian diserahkan kepada panitia KOSN Balikpapan.
Kompetisi Olahraga Siswa Nasional (KOSN) diikuti oleh peserta yang berasal dari SD dan SMP se-kota Balikpapan. Kompetisi ini memiliki dua cabang olahraga, yakni karate dan pencak silat. Masing-masing cabor memiliki perwakilan 1 putra dan 1 putri. Tahun ini, untuk tingkat SMP, juara 1 cabor pencak silat putra dimenangkan oleh Muhammad Fahri Taqwa dari SMP Muhammadiyah 3, dan juara 1 cabor pencak silat putri dimenangkan oleh Ocha Mutiara dari SMPN 4 Balikpapan. Sedangkan untuk cabor karate, juara 1 putra dimenangkan oleh Lutfi Nur Sadewa dari SMPN 5 Balikpapan, dan juara 1 putri dimenangkan oleh Athallia Kayla Wahyu Guntari dari SMPN 14 Balikpapan.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap prestasi para siswa-siswi yang telah mengikuti lomba yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, kemarin (10/8) pihaknya mengadakan penyerahan hadiah berupa uang pembinaan, piagam, tak lupa medali kepada para pemenang lomba.
Di sesi wawancara, Fahri turut membagikan pengalamannya tatkala mengikuti kompetisi ini. Fahri merupakan salah satu santri kelas 8 yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakulikuler Tapak Suci. Biasanya, Fahri dilatih oleh Kak Suro, salah satu pelatih TS di Balikpapan. Dikarenakan Fahri memiliki tempat tinggal di Samboja, Fahri harus pulang-pergi Samboja-Balikpapan untuk latihan. Namun, hal itu tak berlangsung lama sejak PPKM berlangsung. Alhasil, Fahri berlatih di Samboja bersama teman-teman di bawah bimbingan Kak Adi dan Kak Neyta.
Fahri mengungkapkan rasa syukurnya ketika memenangkan lomba tingkat kota ini. Namun, Fahri pun turut memberikan nasihat yang berharga untuk kita semua sekaligus memohon doa,
“Alhamdulillah senang, tetapi kita jangan terus berpuas diri dan tetap rendah hati. Karena masih banyak perjuangan, dan masih panjang perjuangan. Untuk itu, mohon doanya ke tingkat provinsi. Semoga Allah memberikan hasil yang terbaik,” tuturnya.
Support dari orangtua, pelatih dan teman-teman membuat Fahri tak patah semangat dan ingin terus berjuang mendapatkan hasil yang terbaik. Menutup sesi wawancara, Fahri membagikan satu kalimat yang sangat memotivasi dan menyihir Fahri. Kalimat tersebut yaitu, ‘Man Jadda Wa Jadda’. Barangsiapa bersungguh-sungguh, pasti akan berhasil.
“Harapan saya bisa dapat memperoleh hasil yang terbaik sampai tingkat nasional. Motivasi saya karena Fahri pikir olahraga itu penting kita lakukan. Selain hobi Fahri, juga untuk kesehatan. Dan insyaaAllah jika kita sungguh-sungguh bisa untuk mengukir prestasi. Man jadda wa jadda. barangsiapa bersungguh-sungguh, maka pasti akan berhasil,” tutupnya.
Kisah yang Fahri bagikan, sangat memotivasi kita untuk terus meningkatkan prestasi di masa pandemi. Pandemi tak membatasi langkah kita untuk mengharumkan nama baik orangtua, bangsa, dan negara. Fasilitas sudah tersedia, hanya kita yang harus memaksimalkan dengan sebaik-baiknya. Jadilah pejuang yang tangguh! Jangan ada hal-hal yang mampu mematahkan semangat kita. Pun ketika kita sudah mencapai puncak kejayaan, milikilah sifat membumi dan rendah hati.
|Red : ARM|