KABARMUH.ID, Melak – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kaltim mengirim tim menuju lokasi banjir (23/5). Tim pertama ini berfungsi menindaklanjuti hasil rapat koordinasi terkait banjir besar yang melanda dua kabupaten. Yakni Kabupaten Mahakam Ulu dan Kutai Barat.
Ketua MDMC Kaltim, Maridi Dirjo mengatakan langkah ini merupakan kelanjutan donasi tahap awal. Di mana Lazismu Kaltim sudah menyiapkan dana asesmen tanggap bencana. Anggaran itu berasal dari donasi yang masuk khusus dana kebencanaan. Di mana informasi yang terkumpul akan menghasilkan respons lanjutan atas bencana yang terjadi.
“Hari ini kami turunkan tim asesmen. Satu mobil ambulans dan satu mobil lapangan. Ada delapan orang yang ikut. Terdiri dari 3 tenaga medis dan 5 pelaksana lapangan. Itu amanah rapat koordinasi kita pekan lalu,” ujarnya.
Tim asesmen, lanjut Maridi, bertugas mengumpulkan informasi kondisi terkini di lokasi banjir. Termasuk menyalurkan bantuan tahap awal kepada para penyintas bencana. Prosesnya tetap melibatkan unsur Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) setempat. Karena mereka yang mempunyai data dan titik lokasi terdampak banjir.
“Fokus kita tentu warga persyarikatan yang jadi penyintas dan masyarakat umum. Kami terus berkoordinasi dengan PDM dan PDA Kubar. Tapi MDMC di sana belum terbentuk. Kalau Mahulu malah belum ada perwakilan Muhammadiyah,” tuturnya lagi.
Menurut Maridi, pihaknya sangat memerlukan dukungan dana tanggap bencana dari warga Muhammadiyah. Apalagi bencana banjir cukup sering terjadi dengan kenaikan intensitas setiap tahunnya. Sementara MDMC terus berkolaborasi dan bersinergi dalam kegiatan ini. Mulai melibatkan kader Pemuda Muhammadiyah di Kokam. Hingga BPBD yang bertanggungjawab menangani kebencanaan di daerah.
“Untuk dana kami bertumpu pada LAZISMU Kaltim. Ranah pengumpulan donasi ada di mereka. MDMC yang bertugas mem-back-up data dan pelaksana lapangannya. Semoga warga kita terketuk hati membantu dana tanggap bencana. Karena bencana tidak ada yang bisa memprediksi,” tambahnya.
Red : MAN | Ed : ARM
