KABARMUH.ID, Karanganyar – Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pondok Hajjah Nuriyah Shabran Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakan acara Darul Arqom Dasar (DAD) yang berlangsung selama empat hari, mulai Kamis hingga Minggu, di Gedung Dakwah Muhammadiyah Sanusi, Tawangmangu. Acara ini mengangkat tema “Refresh Laboratorium Intelektual dalam Lakuna Aktualisasi IMM,” yang sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi oleh IMM kedepan. DAD IMM Shabran berlangsung pada Kamis-Ahad, 28 November – 1 Desember 2024.
DAD IMM Shabran UMS diikuti oleh 36 peserta, terdiri dari 32 mahasantri Pondok Shabran dan 4 mahasiswa Fakultas Agama Islam UMS. Acara ini dibuka dengan Stadium General yang menghadirkan Immawati Nia Nur Pratiwi, Ketua DPD IMM Jawa Tengah, sebagai pembicara utama. Dalam pemaparannya, Nia menyampaikan keprihatinan terkait menurunnya kualitas intelektualitas kader IMM. Menurutnya, banyak kader yang mulai menjauh dari esensi laboratorium intelektual yang menjadi ciri khas IMM, sehingga mengurangi marwah organisasi ini, yang dulu dikenal bukan hanya bergerak di bidang sosial dan dakwah, tetapi juga sebagai pusat pengembangan pemikiran dan intelektual.
“Sayangnya, banyak kader IMM yang kini semakin jauh dari laboratorium keintelektualannya. Hal ini menyebabkan hilangnya semangat IMM yang dulu memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual,” ujar Nia. Ia juga menekankan bahwa kondisi ini berisiko besar bagi masa depan IMM, karena tanpa mengutamakan intelektualitas, organisasi ini akan kehilangan arah dan tujuan.
Di penghujung penyampaiannya, Nia memberikan harapan dan seruan kepada seluruh kader IMM untuk kembali menghidupkan nilai-nilai IMM yang sejati. Ia menegaskan bahwa setiap kader memiliki tanggung jawab untuk mengembalikan marwah IMM dengan menanamkan nilai-nilai keilmuan dan dakwah dalam setiap langkah mereka. “Kita adalah garda terdepan yang akan mengembalikan marwah IMM. Ini hanya bisa tercapai jika kita mengaktualisasikan kembali nilai-nilai IMM dalam kehidupan kita,” tegasnya.
Respon dari peserta DAD sangat positif, dengan banyak dari mereka yang merasa termotivasi untuk lebih serius mengembangkan intelektualitas mereka serta menghidupkan kembali semangat IMM yang sempat meredup. Mereka berkomitmen untuk mengembalikan fokus pada intelektualitas yang berlandaskan pada ilmu pengetahuan dan dakwah.
Melalui kegiatan seperti DAD, IMM berharap agar para kader, terutama di IMM Shabran dan seluruh kader IMM di Indonesia, dapat menyulut kembali semangat intelektual dan membawa marwah IMM kembali gemilang, seiring dengan perkembangan zaman yang terus berubah.
Kontributor: Dwi Kurniadi