KABARMUH.ID, Sukoharjo – Diskusi merupakan salah satu pilar intelektual. Dari kegiatan diskusi, kita akan mendapat ilmu baru yang belum kita ketahui, dan juga untuk mengetahui lebih dalam pemahaman akan sesuatu. Jika kita kaitkan dengan mahasiswa, maka diskusi menjadi hal yang penting sebagai ajang bertukar pikiran tentang suatu permasalahan. Mahasiswa adalah orang-orang yang biasanya berada di garda terdepan mengenai urusan politik, seperti yang kita ketahui ketika terjadinya kejadian tahun 98, mahasiswa memiliki peran andil yang begitu besar. Mahasiswa dituntut untuk lebih membuka mata terhadap kondisi perpolitikan di negara kita. Akan tetapi, terdapat sebagian mahasiswa yang justru memandang sebelah mata urusan politik, dengan kata lain masih kurangnya kesadaran tentang penting nya politik di dalam kehidupan sehari hari.

Bidang HPKP (Hikmah Politik dan Kebijakan Publik) bekerjasama dengan Bidang RPK (Riset Pengembangan Keilmuan) PK IMM Pondok Internasional KH Mas Mansur UMS mengadakan acara diskusi pencerdasan politik dengan tema, “Meningkatkan Kesadaran Kader Akan Pentingnya Politik dalam Pandangan Islam”.

Acara ini berlangsung pada tanggal 24 Maret 2024 pada hari Ahad, dari pukul 15.15 hingga 18.00 di Ruang Sidang Pesma K.H Mas Mansur UMS. Diskusi ini diisi oleh pemateri yang memiliki pengalaman dan wawasan mendalam dalam dunia perpolitikan, yaitu Muhammad Adam Ilham Mizani, S.Pd., M.Pd selaku Sekretaris Bidang Organisasi DPD IMM Jawa Tengah.

Menurut hemat beliau, politik adalah seni untuk bersikap atau berpihak. Sikap kita untuk berpihak terhadap suatu kebijakan yang dibentuk oleh pemerintah. Menurut Aristoteles, manusia adalah makhluk sosial (Zoon Politicon) sehingga mau tidak mau seorang manusia pasti membutuhkan kehadiran orang lain di dalam kehidupannya, jika kita bawa ke dalam ranah yang lebih luas, yaitu negara, maka peran politik sangatlah besar dan signifikan di dalamnya, guna mengatur jalannya kehidupan bernegara. Akan tetapi, ketika kita melihat realitas di sekitar kita, maka politik identik dengan hal yang negatif, sehingga menimbulkan pemikiran bahwa politik itu tidak penting, politik itu haram, dan lain sebagainya. Akan tetapi, apa dan bagaimana sebenarnya politik itu terkadang belum dipahami sepenuhnya oleh masyarakat secara umum, dan mahasiswa secara khusus, sehingga menyebabkan kesadaran berpolitik yang mereka miliki begitu rendah.

Lantas bagaimana agama Islam memandang politik?

Sebenarnya, agama Islam memandang politik sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan seorang muslim, menurut Mas Adam, beliau mengatakan bahwasanya jika kita melihat bagaimana perkembangan agama Islam pada periode awal kenabian, yaitu ketika Rasulullah memerintah Kota Madinah. Kepemimpinan nabi tidak dapat dilepaskan dari unsur politik. Hal tersebut ketika Rasulullah mengatur dan menyusun kebijakan agar terciptanya masyarakat Kota Madinah yang makmur. Akan tetapi, jika kita menilik ke masa sekarang ini, maka terkadang umat Islam itu sendirilah yang memberikan pembatasan terhadap suatu pemikiran tertentu, sehingga menyebabkan eksklusivitas yang membatasi pemikiran orang-orang muslim sekarang ini, sehingga dampak signifikannya dapat mengarah ke kesadaran politik yang rendah, akibat dogma agama dan pembatasan dalam berpikir.

Kemudian, bagaimana cara untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya politik ini? Menurut Mas Adam, “Orang yang paling kejam adalah orang yang tidak peduli dengan politik.” Sejatinya kita dalam hidup bernegara sangat bergantung pada keputusan politik, entah itu terkait BBM, bahan pokok, ataupun gaji pekerja, semuanya berkaitan dengan keputusan politik itu sendiri. Adapun cara untuk menumbuhkan kesadaran menurut Mas Adam, “Cara untuk membangun kesadaran berpolitik adalah dengan memantapkan kesadaran berideologi.”

Kenapa kita sebagai umat Islam agar tahu bahkan wajib mempelajari politik itu sendiri? Karena agar visi rahmatan lil alamin agama Islam menyebar dengan luas dengan cara kita mempelajari dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja yang harus dipersiapkan untuk terjun atau sebelum kita belajar dunia politik? Jawabannya ada 2, yaitu dengan sayap tauhid dan sayap siyasah. Adapun hikmah atau pelajaran yang bisa kita ambil dari belajar politik tersebut adalah dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan, mendorong untuk bermusyawarah, amarah dan keadilan dilebur menjadi satu, mampu merealisasikan keadilan, menaati aturan Allah, Rasul dan pemimpin, dapat mendamaikan konflik yang terjadi, memiliki aqidah yang kuat, memiliki jiwa kemanusiaan, memahami kapasitas diri, dan belajar untuk terus mengasah diri.

Red : Muhammad Farhan | Ed : ARM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here