KABARMUH.ID, Surakarta – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pondok Hajjah Nuriyah Shabran Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mendelegasikan kepada 3 kadernya untuk mengikuti kegiatan Diskusi Buku dan Workshop Literasi Digital Moderasi Beragama yang diselenggarakan oleh MPI PP Muhammadiyah.
Ketiga kader IMM shabran tersebut, yakni M. Hasbi Ashshidiqi Kader asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Ahmad Satrio Imanuddin Kader asal Kendal, Jawa Tengah, dan Najihus Salam kader asal Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Ketua IMM Sukoharjo, Izzul Khaq mengatakan, moderasi beragama sangat diperlukan didunia digitial guna mengedepankan keseimbangan dalam hal keyakinan moral dan ekspresi sikap keagamaan dalam konteks digital.
“Moderasi Beragama di ruang digital ini penting sekali, karena kita bisa melihat bahwa kondisi warga Indonesia ini berbeda antara dunia maya dan dunia nyata berbeda secara nilai toleransi, Maka perlu ditanamkan terus menerus agar terjadi kesejukan di dunia digital, khususnya netizenMu,” ungkap Izzul.
Delegasi IMM Shabran mengikuti kedua kegiatan tersebut dengan baik dan tertib serta diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan upaya-upaya mempengaruhi pola pikir dan prilaku dalam konteks Islam Wasathiyah di Indonesia melalui ruang digital.
Diketahui acara Diskusi Buku dan Workshop Literasi Digital Moderasi Beragama berlangsung Jumat–Sabtu, (22–23/3/2024) di Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Dalam acara tersebut melibatkan 100 peserta utusan dari MPI PDM se-Jateng, MPI Jateng, MPI PP Muhammadiyah, AMM, Kader Digital Muhammadiyah dan media sosial.
Sejumlah narasumber yang hadir di acara tersebut dalam diskusi buku ‘JALAN BARU MODERASI BERAGAMA Mensyukuri 66 Tahun Haedar Nashir’, adalah Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani, M.Ag (BRIN), Dr. Tafsir (Ketua PWM Jawa Tengah), dan Romo Eduardus Didik Cahyono Widyatama, SJ (Ketua Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Semarang).