BeritaInspirasiJateng

Majelis Akhwat Progresif HMP IQT UMS: Tetap Tangguh Tanpa Kehilangan Identitas

KABARMUH.ID, Surakarta  — Bidang Kajian Qur’an dan Dakwah (KQD) Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (HMP IQT) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Majelis Akhwat Progresif (MAP) pada Selasa, 27 Mei 2025. Acara ini berlangsung di Taman Djazman, Kampus 1 UMS, mengangkat tema “Menjadi Progresif tanpa Kehilangan Identitas: Refleksi Akhwat Zaman Now.”

Kegiatan tersebut dipandu oleh Sekretaris Bidang KQD, Silfi, yang membawakan acara secara interaktif dari awal hingga akhir. Hadir sebagai pemantik, Shakira menyampaikan pemaparan seputar peran akhwat di era kini.

“Kita hidup di era yang cepat dan kompleks. Akhwat tidak bisa lagi sekadar menjadi penonton pasif, mengikuti arus, atau hanya nyaman di zona nyaman,” ucap Shakira saat membuka diskusi.

Dalam pemaparannya, Shakira menyebut bahwa akhwat masa kini umumnya lebih bersifat responsif ketimbang progresif. Meski demikian, tidak sedikit pula yang menunjukkan sikap proaktif dalam membawa nilai-nilai Islam ke ruang-ruang kehidupan modern. Menurutnya, menjadi progresif tidak berarti kehilangan identitas sebagai muslimah, justru memperkuat peran dan posisi dalam menghadapi perubahan zaman.

“Jangan sampai kita sibuk mengejar eksistensi, tetapi kehilangan esensi,” tambahnya. Ia mengajak peserta untuk merenungkan kembali makna kehadiran akhwat yang tidak sekadar fisik, tetapi juga bermakna dan berdampak di tengah masyarakat.

Sesi diskusi berlangsung hangat. Para peserta, seluruhnya akhwat dari berbagai angkatan, menyampaikan beragam keresahan dan pengalaman dalam menjalani peran sebagai muslimah di era digital. Beberapa di antaranya membagikan upaya kecil yang telah dilakukan untuk tetap relevan dan berkontribusi tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman.

Acara ditutup dengan sesi refleksi bersama yang kembali dipandu oleh Silfi. Ia mendorong peserta untuk terus menjaga semangat belajar, berpikir kritis, dan memberikan kontribusi nyata di lingkungan masing-masing.

“Menjadi akhwat progresif bukan soal menjadi sempurna, tetapi tentang terus tumbuh dan tidak takut melangkah,” ujarnya.

Dengan berakhirnya acara ini, diharapkan peserta membawa semangat baru untuk menjadi akhwat yang kuat secara spiritual, tangguh secara intelektual, dan hadir secara sosial. MAP menjadi ruang yang bukan hanya mempertemukan, tetapi juga menguatkan.

Kontributor: Moura Fazlea Asy-Syifa

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button