KABARMUH.COM – HST – Pasca pengiriman relawan untuk tanggap bencana di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kaltim masih melanjutkan program pemulihan. Salah satu proyek yang sedang digarap yakni pembangunan hunian tetap bagi korban banjir di desa Patikalain Kecamatan Hantakan.
Penanggung jawab program Iwan Sulistyo mengatakan saat ini ada empat hunian tetap yang sedang dalam tahap pembangunan dengan target pengerjaan selama satu bulan. Anggaran pembangunan hunian tetap bagi korban banjir ini didapatkan donasi kemanusiaan yang digalang Muhammadiyah Kalimantan Timur bersama Lembaga zakat infak dan sedekah (Lazismu).
“Pembangunan berlangsung 30 hari dengan melibatkan 6 orang tukang kayu dan menghabiskan 23 kubik kayu yang dibawa langsung dari Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur. Dijadwalkan selesai pada akhir bulan maret atau sebelum masuk bulan Ramadhan,” ujarnya kepada wartawan.
Untuk penetapan lokasi pembangunan hunian tetap, lanjut Iwan, pihaknya berkoordinasi langsung dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Hulu Sungai Tengah. Sehingga kegiatan pengadaan hunian tetap yang dikerjakan oleh relawan Kaltim ini tepat sasaran bagi penerima manfaat.
Sebagai informasi, data update bencana banjir kabupaten Hulu Sungai Tengah per tanggal 6 maret 2021 menunjukkan adanya 10 kecamatan terdampak banjir dengan jumlah 92 desa atau kelurahan. Jumlah Kepala Keluarga sebanyak 29.062 jiwa dengan jumlah jiwa 87.506 jiwa dengan korban jiwa sebanyak 10 orang.
Sementara dari sisi dampak fasilitas hunian, terdapat 183 rumah hilang, 2.973 rumah rusak dan 20.553 rumah terendam dapat dibayangkan betapa dahsyat banjir yang melanda Hulu Sungai Tengah dan wajar menjadi diantara sekian kabupaten kota yang terdampak berat.
Muhammadiyah Kalimantan Timur sendiri telah mengirimkan lebih dari 200 relawan terdiri dari relawan khusus yang diberangkatkan dengan perintah Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah maupun unsur-unsur Organisasi Otonom seperti Tapak Suci, Hizbul Wathan, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah dan Aisyiyah telah melakukan respon darurat bencana Kalimantan Selatan dengan fokus kegiatan di Hulu Sungai Tengah dengan mengambil program tanggap reaksi cepat, dapur umum dan layanan medis.
Berikutnya ketika fase tanggap darurat ditutup, Muhammadiyah Kalimantan Timur kembali mengirim relawan untuk program hunian tetap, psikososial dan penugasan mubaligh hijrah yang direncanakan di bulan Ramadhan. (*/MDMCKaltim)