BeritaJateng

Pemuda Muhammadiyah Banyumas: Merawat Dakwah Negarawan, Mencerahkan dan Menggerakkan Umat

KABARMUH.ID, Purwokerto — Dalam rangka Milad ke-93, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Banyumas menggelar Dialog Kebangsaan dengan tema besar “Pemuda Negarawan: Totalitas untuk Indonesia Raya”, Sabtu (10/5/2025). Bertempat di Café Kemakmuran Masjid 17 Purwokerto, acara ini menjadi momen refleksi sekaligus afirmasi peran strategis Pemuda Muhammadiyah dalam membangun bangsa melalui dakwah mencerahkan.

Dialog ini menghadirkan jajaran mantan Ketua PDPM Banyumas lintas generasi, mulai dari KH. Drs. Umar AR (Ketua 1963–1970) hingga Subhan Purno Aji, MA (Ketua 2024–2027), yang kini memimpin. Turut hadir KH. Drs. M. Djohar AS, M.Pd; KH. Dr. Ibnu Hasan, MSI; H. Fathurrohman, S.Pt; H. Imam Arif Setiadi, M.Si; H. Nur Fauzi, MH; Fany Ardianto, SIP; dan Nur Khasbi, MM.

Ketua PDPM Banyumas, Subhan Purno Aji, S.IP, MA, dalam sambutannya menegaskan bahwa tema besar yang diangkat bukan sekadar slogan pemanis atau jargon belaka.

“Tema ini diangkat agar kader Pemuda Muhammadiyah selalu ingat akan posisinya sebagai kader Persyarikatan, kader umat, dan kader bangsa sehingga akan terus konsisten berjuang di jalan dakwah Persyarikatan secara totalitas tanpa meninggalkan ideologi Muhammadiyah. Tidak hanya di tingkat daerah dan cabang, tetapi juga di ranting-ranting dengan sungguh-sungguh dan totalitas,” tutur Aji yang juga menjabat sebagai Sekretaris KPUD Banyumas.

Senada, KH. Drs. Umar AR menekankan pentingnya ketulusan niat dalam berdakwah:

“Pemuda Muhammadiyah harus senantiasa berjuang di medan dakwah hanya untuk mencari ridho Allah sehingga marwah Pemuda Muhammadiyah dan persyarikatan Muhammadiyah selalu terjaga,” tegas Ketua PDPM Banyumas era 1963–1970 yang kini menjadi ta’mir Masjid 17 Purwokerto.

KH. Drs. M. Djohar AS, M.Pd, menyoroti urgensi inovasi dalam dakwah agar tetap relevan bagi generasi muda:

“Dakwah yang dilakukan oleh kader-kader Pemuda Muhammadiyah harus semakin dicintai dan diminati anak muda dengan berbagai inovasi desain dakwah melalui program sejalan dengan usia yang tepat sasaran. Itulah peran strategis Pemuda Muhammadiyah masa kini,” tegas Ketua PDM Banyumas.

Assoc. Prof. Dr. KH. Ibnu Hasan, MSI, mengajak kader untuk menjadikan Milad ke-93 sebagai momen refleksi mendalam:

“Milad bukan sekadar seremonial belaka, melainkan momen untuk melakukan refleksi dan afirmasi kembali peran strategis Pemuda Muhammadiyah yang memiliki bargaining position kuat dan dakwah yang mengakar dan mencerahkan dengan tetap meneguhkan ideologi Muhammadiyah,” ungkap Wakil Ketua PWM Jawa Tengah.

H. Fathurrohman, S.Pt, menegaskan pentingnya kader memperkuat peran dalam Amal Usaha Muhammadiyah (AUM):

“Perlu kader-kader Pemuda Muhammadiyah untuk memperkuat posisinya sebagai kader umat dan kader Persyarikatan dengan mengambil peran penting dalam mengembangkan ideologi Muhammadiyah dengan menjadi pimpinan di AUM,” tegas Wakil Ketua PDM Banyumas.

Sementara itu, H. Imam Arif Setiadi, M.Si, mendorong keterlibatan aktif dalam politik:

“Kader Pemuda Muhammadiyah harus berintegritas dan berani terlibat aktif dalam politik untuk membawa perubahan positif dalam pembangunan bangsa dan negara. Keterlibatannya menjadi momentum untuk menciptakan politik yang beretika dan berkeadaban,” tegas Ketua Bawaslu Kabupaten Banyumas.

H. Nur Fauzi, MH, memperluas cakupan peran kader di berbagai sektor:

“Pemuda Muhammadiyah sebagai kader umat, bangsa dan kader Persyarikatan sudah saatnya terus terlibat aktif dalam berbagai sektor (ekonomi, politik, sosial, kesehatan dan pendidikan) dengan menampilkan model dakwah yang senantiasa dirindukan oleh umat. Peran strategis yang dimainkan dalam berbagai sektor tersebut dengan bagus akan menjadikan Pemuda Muhammadiyah menjadi organisasi kepemudaan yang ungguh, tangguh, dan diperhitungkan eksistensinya,” tegas Ketua Umum PC IMM Banyumas periode 2002–2004.

Fany Ardianto, SIP, turut menekankan pentingnya keterlibatan dalam penyelenggaraan pemilu:

“Kader Pemuda Muhammadiyah harus mulai bergerak dalam dunia politik, minimal dapat menjadi legislatif KPU, dan Bawaslu karena posisinya sangat penting untuk memastikan pemilu yang adil, transparan, dan partisipatif. Kiprah Pemuda Muhammadiyah Banyumas bisa membawa energi baru dalam menyampaikan ide-ide segar perspektif DakwahMu dalam proses dinamika politik dan pemerintahan yang sedang berlangsung,” ungkap Sekretaris DPD PAN Banyumas.

Sebagai penutup, Nur Khasbi, MM, menegaskan pentingnya menjaga marwah dakwah:

“Pemuda Muhammadiyah harus memantaskan diri untuk menjadi ujung tombak dakwah Muhammadiyah yang baik dengan terus menjaga marwah Persyarikatan dan Pemuda Muhammadiyah agar tidak kehilangan kontrol dan tidak mudah terjebak dalam dunia politik praktis,” tegas Sekretaris PCM Baturraden.

Acara yang dihadiri sekitar 100 kader dari 27 cabang Pemuda Muhammadiyah se-Banyumas ini berlangsung hangat dan penuh inspirasi. Antusiasme peserta sangat terlihat dalam sesi tanya jawab yang dinamis, memperlihatkan semangat kader muda untuk melanjutkan perjuangan dakwah yang membumi dan sampai ke akar rumput.

Kontributor: Tarqum Aziz
Editor: Najihus Salam

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button