BeritaInspirasiJatim

Seminar UMKM Dorong Immawati IMM Tulungagung Menjadi Mandiri, Kreatif, dan Berdaya

KABARMUH.ID, Tulungagung – Dalam rangka memperingati semangat perjuangan R.A. Kartini dalam memberdayakan perempuan, Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Tulungagung melalui bidang Immawati menggelar seminar bertajuk “Marketing UMKM: Menciptakan Immawati Mandiri, Kreatif dan Berdaya” pada Senin (21/4/2025). Kegiatan ini berlangsung di Aula Panti Asuhan Yatim (PAY) Siti Fatimah.

Seminar tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peserta tentang strategi pemasaran, mendorong transformasi digital, memperkuat daya saing produk lokal, serta mendorong pertumbuhan bisnis UMKM.

Acara dimulai pukul 14.35 WIB dan menghadirkan narasumber dari Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Tulungagung, Yunda Nuzula Khoirun Nafsiah, S.Pd., yang juga merupakan pemilik Zila Souvenir. Antusiasme peserta, baik dari kalangan immawan maupun immawati, tampak tinggi. Mereka aktif berpartisipasi dalam diskusi dan merespons materi yang disampaikan.

Yunda Nuzula memulai usahanya sejak 2019 saat masih menempuh pendidikan di Universitas Negeri Malang (UM). Ia memulai dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

“Pengusaha itu berbeda dengan pegawai. Kalau pegawai pendapatannya stabil dan mengikuti aturan perusahaan. Sementara pengusaha memiliki pendapatan yang tidak menentu, bisa saja tahun ini tanpa profit, namun tahun depan bisa melonjak. Waktunya juga fleksibel,” ujar Yunda dalam paparannya.

Ia menambahkan, generasi Z menghadapi tantangan dalam memulai usaha, seperti tekanan media sosial, kondisi politik, persaingan, serta tantangan internal. “Tantangan itu bisa diatasi dengan meningkatkan literasi digital, teknik pemasaran, dan hubungan masyarakat,” imbuhnya.

Usai pemaparan materi, sesi tanya jawab digelar. Salah satu peserta, Immawati Khamidah Naimawati, bertanya mengenai alasan Yunda memilih bisnis souvenir.

Yunda menjelaskan bahwa usaha souvenir bukanlah produk pertama yang ia pasarkan. “Awalnya saya jualan minuman kemasan, makanan bernutrisi, jilbab, baju, dan lain-lain. Ide souvenir muncul setelah saya menikah. Suami saya mantan pegawai percetakan, jadi paham soal desain grafis. Awalnya dia enggan memulai usaha, jadi saya yang memulainya, sementara dia membantu produksi. Akhirnya kami jadi partner usaha,” ujarnya.

Moderator acara yang juga Ketua Pelaksana, Immawati Ratna, menyampaikan pentingnya memulai usaha sejak dini. “Kalau nggak mulai dari sekarang, kita nggak akan tahu bagaimana hasilnya,” ujarnya.

Ratna juga merangkum materi dengan menyebut bahwa pemasaran terdiri dari lima tahap: Awareness (kesadaran), Interest (minat), Consideration (pertimbangan), Retention (tindakan), dan Advocacy atau loyalitas. Ia menekankan bahwa proses tersebut harus dijalani bertahap.

Tujuan utama seminar ini, menurut Ratna, adalah untuk menumbuhkan kesadaran immawati bahwa dalam memulai usaha, tidak ada benar atau salah mutlak, semua bergantung pada keputusan yang diambil.

“Semoga melalui seminar ini, immawati PC IMM Tulungagung mampu meningkatkan keterampilan dasar pemasaran dan bisa menerapkan strategi yang tepat,” ujarnya.

Ia berharap ke depan semakin banyak anggota yang terlibat dalam kegiatan seperti ini, agar visi menjadi immawati yang mandiri, kreatif, dan berdaya dapat terwujud.

Kontributor: Nadia Meilina Putri (Kader IMM Tulungagung)

 

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button