KABARMUH.ID, Surakarta – Tabligh Akbar Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah menghadirkan Ustaz Adi Hidayat (UAH) dan padat sekitar 25.000 jamaah di Gedung Edutorium K. H. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sejak pagi. Dengan tema “Muslim Milenial Bertaut Masjid, Keluarga Tangguh Berbingkai Jamaah” disiarkan langsung juga pada kanal YouTube tvMu Channel pada Ahad, 24 September 2023.

Edutorium UMS: Wujud Transformasi Dakwah Muhammadiyah

Kebanggaan Ustaz Adi Hidayat diungkapkan untuk tuan rumah tempat penyelenggara UMS.

“Mari kita banggakan, dengan rasa kebanggan dan kesenangan ini, untuk tuan rumah keluarga besar UMS, yang ingin saya wakilkan kepada Rektor UMS, Prof., Sofyan Anif, saya sejujurnya selalu bangga Ketika memasuki Gedung Edutorium ini. Bukan bangga dengan megah dan viralnya, tetapi saya bangga karena UMS telah berhasil mentransformasikan dakwah Muhammadiyah. Dimulai dari dakwah bil lisan, kemudian transformasi retorika bil qolam (tulisan) melalui Suara Muhammadiyah, dan UMS menjadikan Gedung Edutorium ini sebagai dakwah bil bunyan (bangunan) di era milenial,” ungkap kebanggaan Ustaz Adi Hidayat.

Oleh karena itu, ada langkah maju baru, 3 pilar baru dalam perwujudan dakwah, yaitu dakwah bil lisan, dakwah bil qolam, lalu dakwah bil bunyan. Jadi, memasuki gedung megah ini jangan hanya berbangga dengan besar dan keagungannya, tapi kita juga patut bangga menjadi bagian dari keluarga besar Muhammadiyah dalam mentransformasikan dakwah Islam Berkemajuan.

Strategi Membangun Kota Peradaban

“Termasuk dalam satu hadis yang disampaikan oleh Rasulullah dan diviralkan oleh Ibnu Majah, maka bersiaplah Rasulullah berhijrah dari Mekkah ke Yatsrib (nama sebuah kota sebelum berganti menjadi Madinah). Ternyata Rasulullah mendapati masyarakat heterogen yang telah bertikai selama 120 tahun,” penjelasan Ustaz Adi Hidayat.

Beliau lanjut menjelaskan, Allah memerintahkan Rasulullah untuk mengubah kondisi masyarakat Yatsrib dengan tingkat sosial seperti itu menjadi suasana perkotaan yang tercerahkan. Ada dua strategi yang digunakan Rasulullah, antara lain, membangun kekuatan berjamaah dan membantu bila diperlukan tanpa pamrih.

Ustaz Adi Hidayat menambahkan “Sampai-sampai banyak orang menyebutkan Madinah adalah tempat bagi orang jujur, orang hebat, bahkan kota dengan pasar yang stabil ekonominya,”

Wakil Ketua 1 Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr (HC) H Adi Hidayat, Lc., MA

Berkaca dari strategi Rasulullah yang pertama, Ustaz berharap masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah spiritual tetapi juga tempat berbagai macam, bisa untuk tempat berbagi baik berbagi keilmuan maupun berbagi dalam konteks kepedulian sosial. Masjid juga harusnya sebagai tempat konferensi terbesar umat Islam, baik lokal maupun internasional.

“Ketika masuk masjid, pancaran dari ibadah ritual itu menyatukan semua yang datang ke sana untuk saling mengenal, mengisi, dan mengeratkan hubungan,” lanjut penjelasan Ustaz Adi Hidayat.

Terkait strategi Rasulullah yang kedua, Ustaz Adi Hidayat menantang Majelis Tabligh dari setiap daerah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah untuk memiliki ahli IT yang bisa membuat aplikasi.

“Misalnya, kita buatkan sebuah aplikasi bernama Tablig Berkemajuan. Ketika masyarakat sudah masuk ke situ, lama-kelamaan akan menyebar wilayahnya, dikoneksikan ke masjid-masjid, dan ini merupakan implementasi dari strategi menolong sesuai kebutuhan tanpa pamrih dengan memberikan fasilitas berupa aplikasi dakwah atau semacamnya,” jelas Ustaz Adi Hidayat.

Dengan pesatnya perkembangan dunia teknologi, ide Ustaz Adi Hidayat nampaknya cukup menjanjikan agar generasi muda Muhammadiyah yang berkecimpung di bidang IT dapat mewujudkan cita-cita besar organisasi yaitu kemajuan dakwah.

(Najih)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here