
KABARMUH.ID, Sukoharjo – Suasana penuh semangat dan antusiasme mewarnai tabligh akbar yang digelar Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Sukoharjo di Masjid Agung Baiturrahman, Kabupaten Sukoharjo, Ahad (27/4/2025).
Dengan mengusung tema “Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti”, acara ini berhasil menarik ratusan peserta dari seluruh Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) se-Sukoharjo. Para peserta yang didominasi oleh generasi muda tersebut tampak antusias mengikuti setiap rangkaian acara dari awal hingga akhir.
Kegiatan ini menghadirkan Ustaz Burhan Sodiq, S.S., seorang penulis produktif dan motivator muda yang dikenal dekat dengan kehidupan remaja. Membawakan materi dengan bahasa sederhana dan gaya komunikatif, Burhan berhasil menciptakan suasana interaktif dan akrab di tengah peserta.
Dalam ceramahnya, Burhan menekankan pentingnya generasi muda untuk terus belajar dan mengasah potensi diri. Ia mengingatkan agar anak muda tidak terlena dengan kemalasan yang justru dapat merusak masa depan mereka.
“Jangan berhenti belajar, hentikan pembusukan otak,” ujar Burhan penuh semangat. Ia juga menyerukan, “Be smart generation, don’t be lazy generation,” sebagai seruan untuk membentuk generasi yang cerdas, kreatif, dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan zaman.
Tak hanya berbicara tentang motivasi belajar, Burhan juga menyinggung persoalan spiritual yang relevan dengan kehidupan anak muda, yakni tentang kecenderungan manusia untuk terjatuh dalam dosa. Salah satu pertanyaan yang diajukan peserta adalah tentang bagaimana hukum bagi orang yang bermaksiat berulang kali, tetapi juga bertobat berulang kali.
Menjawab hal tersebut, Burhan menegaskan bahwa Islam adalah agama yang penuh kasih sayang. Ia mengutip ajaran Nabi Muhammad SAW bahwa sebaik-baik pelaku dosa adalah mereka yang tidak lelah untuk kembali kepada Allah.
“Sebaik-baik pelaku dosa adalah yang terus kembali kepada Rabb-nya,” tegasnya. Burhan menambahkan, pintu taubat selalu terbuka selama nyawa masih di kandung badan. “Allah mencintai hamba-Nya yang kembali dengan hati penuh penyesalan dan berusaha memperbaiki dirinya,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah, meskipun berkali-kali jatuh dalam dosa. Menurutnya, yang membedakan seorang mukmin sejati adalah kesungguhannya dalam terus memperbaiki diri, bukan ketidaksempurnaannya.
Acara tabligh akbar ini tidak hanya menjadi ajang memperdalam nilai-nilai keagamaan, tetapi juga menjadi momen untuk mempererat ukhuwah islamiyah di kalangan pelajar dan pemuda Muhammadiyah Sukoharjo. Semangat perubahan dan pembaruan menjadi nuansa yang kental terasa sepanjang acara.
Melalui kegiatan seperti ini, PD IPM Sukoharjo berharap dapat terus mencetak generasi muda yang tangguh, berilmu, dan berakhlak mulia, yang mampu menjadi penerus bangsa yang membanggakan.
Tabligh akbar diakhiri dengan doa bersama, memohon keberkahan dan kekuatan untuk terus menjadi generasi yang tidak mudah menyerah menghadapi tantangan zaman. Para peserta pun meninggalkan Masjid Agung Baiturrahman dengan wajah cerah dan semangat baru untuk menapaki hari esok.
Kontributor: Dwi Kurniadi (Mahasantri Pondok Shabran UMS)