KABARMUH.ID, Yogyakarta – Dalam ceramah tarawih malam ke-14 pengisi ceramah disampaikan oleh Ir. Azman Latif yang mengawali ceramahnya dengan firman Allah dalam surat Asy-Syams ayat 8:

فَاَلْهَمَهَا فُجُوْرَهَا وَتَقْوٰىهَاۖ

“Lalu Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya”

Tujuh ayat sebelumnya itu dituliskan tentang sumpah-sumpah Allah mulai dari ayat pertama sampai seterusnya hal ini menunjukkan bahwa ayat ini adalah ayat yang sangat penting karena sudah didahului dengan sumpah Allah sampai 7 ayat, dapat diartikan bahwa Allah SWT mengilhamkan dalam diri ini ada fujur dan taqwa. Fujur adalah segala sesuatu yang tidak baik dan takwa segala sesuatu yang konotasinya itu baik jadi oleh Allah di dalam jiwa kita ini ditanamkan program fujur atau taqwa.

“Lalu terserah kepada kita kita mau ambil jalan tidak baik itu disilahkan, kita mau ambil  jalan yang benar itu juga oleh Allah serahkan kepada kita dan memang kita memiliki potensi untuk menjadi makhluk yang terbaik bahkan kadang-kadang bisa melebihi malaikat, tetapi juga kita itu memiliki potensi menjadi makhluk yang paling jahat dan mungkin lebih jahat dan lebih jelek dibandingkan dengan binatang ataupun syaitan” Ungkapnya.

Orang yang suka membisik-bisikkan sesuatu yang tidak baik itu disebut dengan bertindak seperti syaitan bahkan melebihi syaitan itulah yang disebut dengan fujur. Tapi kalau sebaliknya hal itu bisa menjadi makhluk yang paling baik seperti di firmankan Allah di dalam Qur’an surat At-Tin, manusia dapat menjadi manusia dengan tingkatan serendah-rendahnya tetapi juga manusia itu bisa menjadi yang paling baik dan tingkatannya lebih tinggi dibandingkan malaikat. Maka tinggal semua umat Islam yang memilih ingin mengikuti jalan fujur ataupun jalan taqwa. Sejatinya menjalankan ibadah puasa adalah bentuk pelatihan untuk menuju jalan taqwa.

“Jadi hidup kita ini adalah memilih memilih antara yang baik dengan yang buruk antara fujur dengan yang taqwa, hidup kita itu dari waktu ke waktu senantiasa dihadapkan kepada pilihan-pilihan sejak kita bangun tidur sampai tidur lagi, dan selama kita hidup tentu kita akan terus dihadapkan kepada pilihan dan itu semua terserah kepada kita masing-masing Allah memberi kebebasan yang sebebas-bebasnya kepada kita untuk menentukan pilihan-pilihan itu.” Tutupnya.

Kontributor: Sakila Ghina

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here