
KABARMUH.ID, SURAKARTA — Upaya pemberdayaan masyarakat melalui literasi digital terus digalakkan di Desa Cipaku, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga. Tim Pengabdian Masyarakat Persyarikatan/AUM/Desa Binaan (P2AD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggandeng PKBM Cakra dan komunitas literasi lokal melaksanakan rangkaian kegiatan edukatif yang menyasar isu hoaks dan judi online.
Rangkaian kegiatan diawali dengan Focus Group Discussion (FGD) dan Sosialisasi Platform Literasi Digital di PKBM Cakra, yang menjadi langkah strategis untuk membekali para peserta didik dengan pemahaman awal sebelum pembentukan Satgas Literasi Digital bertajuk Sahabat Digital Cakra.
Sosialisasi ini dibuka oleh Hardika Dwi Hermawan, S.Pd., M.Sc.ITE., Dosen Pendidikan Teknik Informatika FKIP UMS sekaligus Ketua Tim P2AD. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya platform digital sebagai media pembelajaran yang dapat diakses kapan saja.
“Platform ini kita hadirkan sebagai sumber belajar komprehensif dan mudah diakses. Sebelum sahabat digital dibentuk, para siswa perlu memahami isu-isu mendasar agar siap menjadi duta literasi digital di lingkungannya,” ujar Hardika, Jumat (13/6).
Platform tersebut dapat diakses melalui https://satgashoaks.desamind.id, yang menyajikan beragam konten seperti materi tentang hoaks dan judi online, artikel edukatif, fitur pelaporan konten bermasalah, hingga karya poster buatan siswa PKBM yang telah dikurasi.
Kepala PKBM Cakra, M. Fauzan, S.Pd, menyambut positif inisiatif ini. “Sosialisasi ini adalah langkah tepat untuk membuka wawasan siswa sebelum mereka bergerak ke lapangan. Kami menantikan pembentukan resmi Sahabat Digital Cakra dalam waktu dekat,” ujarnya.
Antusiasme juga ditunjukkan oleh Ayu, Ketua OSIS PKBM Cakra, yang menyatakan siap berperan aktif. “Kami di OSIS siap menyebarkan informasi yang benar ke teman-teman dan warga desa,” ungkapnya.
Sebagai tindak lanjut, pada 13 Juni 2025, kegiatan berlanjut dengan aksi Edukasi Door-to-Door oleh 70 siswa PKBM yang dibagi dalam 13 kelompok. Mereka didampingi oleh 26 pendamping dari unsur mahasiswa PTI UMS, relawan Desamind, serta Komunitas Literasi Purbalingga. Para peserta menyambangi lebih dari 100 rumah warga di 5 dusun di Desa Cipaku untuk mengedukasi warga secara langsung.
Materi yang disampaikan mencakup cara mengenali informasi palsu, dampak sosial judi online, serta pemanfaatan platform edukatif. “Model edukasi ini kami rancang dari hulu ke hilir, dari pembekalan hingga aksi nyata. Ini bagian dari proses pembentukan Sahabat Digital Cakra,” tegas Hardika.
Dukungan terhadap kegiatan ini juga datang dari Dheni Fedianto, S.Pd., tutor PKBM sekaligus Ketua Karang Taruna Cipaku. Ia menilai kegiatan ini sebagai bentuk nyata pendidikan kontekstual yang menjawab kebutuhan masyarakat. “Siswa tidak hanya belajar, tapi juga menjadi bagian dari perubahan sosial,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Muhammad Wafa, S.E., Kepala Desamind Chapter Purbalingga sekaligus Ketua Komunitas Literasi Purbalingga. “Kalau anak muda tidak bergerak, siapa lagi? Ini langkah penting membangun kesadaran digital di masyarakat akar rumput,” ucapnya.
Dengan sinergi antara kampus, lembaga pendidikan nonformal, dan komunitas, program ini menjadi fondasi kokoh dalam membentuk agen-agen perubahan digital di tingkat desa. Pertemuan khusus untuk meresmikan struktur Sahabat Digital Cakra dijadwalkan dalam waktu dekat, sebagai tonggak lahirnya Satgas Literasi Digital Desa Cipaku. (Shandy/Fika/Humas)



