Olahraga

FORPAMA Sukoharjo Perkuat Peran Pengasuh LKSA Lewat Seminar Pengasuhan Anak Generasi Z dan Alpha di Era Digital

KABARMUH.ID, Sukoharjo –  Forum Panti Asuhan Muhammadiyah dan Aisyiyah (FORPAMA) menggelar kegiatan seminar parenting yang bertempat di Panti Asuhan Putri Aisyiyah Grogol (24/5/25). Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus, pengelola, dan pengasuh panti asuhan yatim Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Kabupaten Sukoharjo.

Kepala Panti Asuhan Putri Aisyiyah Grogol, Ibu bu Siti Parini S.Ag., mengawali sambutan dengan menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh hadirin dan menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. Beliau menekankan pentingnya memberikan apresiasi kepada anak berprestasi dan dukungan bagi anak lainnya. Beliau juga menambahkan keberhasilan pembinaan bergantung pada pola asuh yang tepat sesuai kebutuhan anak.

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Bapak Agus Komarudin, selaku Ketua PCM Grogol. Beliau menyampaikan bahwa pengelolaan panti asuhan mengacu pada amanat Muktamar Muhammadiyah ke-48, yaitu mengelola panti secara profesional demi mencetak generasi Islam yang berkemajuan. Ia juga mengungkapkan harapannya agar panti-panti asuhan tidak hanya mampu meluluskan anak-anak hingga jenjang SLTA/SMA, tetapi juga dapat mendorong mereka melanjutkan pendidikan hingga jenjang sarjana.

“Kami berharap panti dapat menjalin kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), agar anak-anak panti yang berprestasi dan berpotensi bisa mengenyam pendidikan tinggi dengan dukungan beasiswa,” ujarnya.

Seminar parenting ini menghadirkan narasumber utama Prof. Dr. Sri Lestari, S.Psi, M.Si, Psikolog, Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dalam pemaparannya, Prof. Sri Lestari menekankan pentingnya memahami karakteristik unik dari Generasi Z dan Alpha, serta perlunya strategi pengasuhan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan perubahan sosial.

“Setiap generasi memiliki keunikan masing-masing. Oleh karena itu, para pengasuh dan pengelola panti perlu memahami karakter anak-anak saat ini dan menerapkan pendekatan yang sesuai agar proses pengasuhan menjadi lebih efektif,” jelas Prof. Sri Lestari.

Prof Lestari juga menambahkan diakhir sesi, bahwa melibatkan anak-anak dalam membuat suatu aturan dan konsekuensi di panti asuhan menjadikan mereka lebih dihargai, membantu mereka untuk memahami bahwa setiap tindakan memiliki dampak, serta belajar untuk mengambil keputusan. Ketika anak ikut berperan, konsekuensi pun terasa lebih adil dan bermakna bagi mereka.

Strategi parenting yang telah dipaparkan oleh Prof Lestari perlu diwujudkan melalui pendekatan pengasuhan yang kolaboratif dan inklusif. Dengan demikian, proses pengasuhan tidak hanya menjadi lebih efektif, tetapi juga membentuk anak-anak yang bertanggung jawab, merasa dihargai, dan siap menghadapi tantangan sosial di era modern.

Melalui kegiatan ini, FORPAMA berharap dapat membangun komitmen bersama untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan panti asuhan, baik dari sisi pengasuhan, pendidikan, hingga masa depan anak-anak asuh yang menjadi generasi penerus.

Kontributor: Annisa Niefla

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button