Kader Militan! Diklat Lanjutan dan Diklat Instruktur Hizbul Wathan UMS, Menjadi Duta Kader Muhammadiyah

KABARMUH.ID, Surakarta – Diklat Lanjutan dan Diklat Instruktur Hizbul Wathan Kafilah Penuntun Moh Djzman Universitas Muhammadiyah Surakarta resmi dikukuhkan pada 18 Mei 2024. Pelaksanaan Diklat ini berlangsung selama delapan hari, terhitung sejak 11 Mei, sampai dengan 18 Mei 2024. Kegiatan ini berlokasikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Kawasan Hutan Tloglodlingo, Tebing Bandardawung dan Waduk Mulur.
Sebelum peserta mengikuti diklat sesi lapangan peserta sudah dibekali materi pada diklat sesi ruangan. Materi-materi ini didapatkan guna menunjang kebutuhan selama bergiat di lapangan, sehingga peserta sudah siap ketika mengikuti diklat sesi lapangan.
Pada diklat sesi lapangan peserta mendalami materi berupa Ilmu Peta Medan dan Kompas, Pengaplikasian Survival, Teknik Hidup Alam Bebas, Search and Rescue (SAR), Sosiologi Pedesaan, Manajemen Perjalanan, Kesehatan lapangan serta Fiqih Lapangan.
Diklat Lanjutan dan diklat Instruktur ini merupakan salah satu kegiatan yang wajib diikuti oleh anggota HW UMS yang rutin dilaksanakan disetiap periode. Ramanda Halim Kusuma mengapresiasi kegiatan ini, karena untuk meningkatkan kompetensi dalam kepanduan. Dari awal dilaksanakannya diklat bertujuan untuk menanamkan kompetensi kepanduan dan bertujuan untuk pengabdian masyarakat. Selanjutnya para pembina sangat bangga dan antusias melihat para pengurus dan panitia dalam mensukseskan kegiatan diklat ini dari awal sampai akhir dengan hati yang ikhlas dan gembira.
“Saya berharap untuk kader yang dihasilkan diklat instruktur dan lanjutan ini outputnya menjadi kader yang militan, solid. Menjadi aktivis Persyarikatan Muhammadiyah dan aktivis kampus yang multitalenta. Serta menjalankan kegiatan yang telah tersusun dan terkonsep supaya menjadi lebih baik.” ujar Ramanda M. Halim Kusuma, S.Pd., M.Pd. (16/5)
Ramanda Halim Kusuma juga berpesan untuk para pengurus dan panitia agar kedepannya kegiatan pendidikan dan pelatihan agar melanjutkan estafet serta menambah keilmuan yang belum didapatkan sebelumnya.
Kepala Bagian Kaderisasi dan Dakwah, Ibunda Mahasri Shohabiya berpesan sekaligus memberi Amanah Ketika upacara pengukuhan bahwa seorang kader itu harus menjadi duta untuk menegakkan agama islam, serta menjadi duta kader Muhammadiyah.
“Minimal bisa menjadi duta di tengah-tengah mahasiswa di kampus kita, untuk menegakkan ajaran agama islam yang telah di tegaskan dalam pedoman agama kita. Contohnya mengajak berbuat kebaikan, menjaga kesucian hati dan perbuatan serta menjauhi hal-hal yang buruk atau keji. Yang paling utama kader dari Persyarikatan Muhammadiyah adalah bisa menjadi contoh yang baik, yakni duta untuk menegakkan agama islam, serta menjadi duta kader Persyarikatan Muhammadiyah” imbuh Ibunda Dra. Mahasri Shobahiya, M.Ag. (18/5).
Kontributor : M. Fadlan Anshori