
KABARMUH.ID, Pekalongan – Sebanyak 150 siswa kelas X dari SMK Muhammadiyah Kedungwuni berkunjung ke Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) pada Jumat (16/5/2025) dalam rangka pembelajaran langsung terkait Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Kegiatan ini menjadi bagian dari penguatan materi Kemuhammadiyahan, sekaligus memperkenalkan UMPP sebagai salah satu AUM unggulan di Jawa Tengah.
Guru Kemuhammadiyahan SMK Muhammadiyah Kedungwuni, Syifa’ Ma’ruf, M.Pd, menyampaikan pentingnya siswa mengenal secara langsung AUM agar tumbuh rasa bangga dan tanggung jawab terhadap organisasi Muhammadiyah.
“Sebagai siswa di sekolah Muhammadiyah, penting untuk mengenal amal usaha yang dimiliki. UMPP sebagai salah satu AUM di Pekalongan telah menjadi ikon yang tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga menjadi wadah kaderisasi dari Pekalongan maupun daerah lain di Jawa Tengah,” ujar Syifa’.
Rombongan siswa disambut hangat oleh perwakilan UMPP di gedung rektorat. Humas UMPP, Apt. Ainun Muthoharoh, M.Farm, yang hadir mewakili Rektor, menyampaikan rasa senang atas kunjungan tersebut dan berharap siswa bisa lebih mengenal UMPP sebagai bagian integral dari Muhammadiyah.
“Kami menyambut adik-adik dari SMK Muhammadiyah Kedungwuni dengan tangan terbuka. Semoga ini menjadi awal bagi mereka untuk mengenal lebih dekat UMPP, baik dari sisi akademik maupun nilai-nilai Muhammadiyah yang kami junjung,” kata Ainun.
Ia juga menambahkan, UMPP menyediakan berbagai program studi dan pilihan beasiswa yang terbuka untuk seluruh siswa, khususnya kader muda Muhammadiyah.
AUM untuk Semua Kalangan
Sementara itu, Kepala Biro AIK UMPP, Gigih Setianto, M.Pd.I, menekankan bahwa keberadaan AUM tidak hanya diperuntukkan bagi warga Muhammadiyah, melainkan terbuka bagi seluruh masyarakat Indonesia, tanpa memandang latar belakang agama, suku, maupun budaya.
“Di UMPP, mahasiswa kami berasal dari beragam latar belakang. Ada yang beragama Kristen, Hindu, bahkan Konghucu. Bagi Muhammadiyah, semua adalah makhluk ciptaan Tuhan dan kita wajib saling menghargai, terutama dalam urusan mu’amalah dunyawiyah,” jelas Gigih.
Ia juga menyampaikan bahwa pembangunan AUM di lingkungan Muhammadiyah senantiasa mengedepankan prinsip “sepi ing pamrih, rame ing gawe”, di mana gerakan sosial banyak dilakukan tanpa bergantung pada pemerintah, bahkan sering menjadi mitra strategis dalam berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, dan sosial.
Pengalaman Pertama yang Berkesan
Salah satu siswa, Roihan Yoegi Hamastyan dari kelas X TBSM 2, mengaku terkesan dengan kunjungannya ke gedung rektorat UMPP. Ia merasa mendapatkan pengalaman baru yang membuka wawasannya tentang besarnya peran Muhammadiyah.
“Senang sekali bisa masuk ke gedung yang selama ini cuma saya lihat dari luar. Saya diajak keliling ke ruang perpustakaan, kantin dengan pemandangan bagus, ruang kelas, dan mencoba naik lift. Ini pengalaman yang luar biasa,” ungkap Roihan dengan antusias.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari implementasi pembelajaran mata pelajaran Kemuhammadiyahan, khususnya bab tentang Amal Usaha Muhammadiyah. Para siswa diajak mengenal langsung bagaimana AUM dijalankan dan dikembangkan, sekaligus menumbuhkan semangat untuk turut menjadi bagian dari gerakan Muhammadiyah ke depan.
Kunjungan ini diharapkan menjadi jembatan awal bagi para siswa untuk lebih memahami peran strategis Muhammadiyah dalam membangun masyarakat serta menyiapkan generasi muda yang unggul dan berintegritas.