KABARMUH.ID, Yogyakarta – Mahasiswa KKN UAD telah berhasil menyelenggarakan pelatihan pembuatan lilin yang berbahan dasar limbah rumah tangga yakni minyak jelantah. Kegiatan di hadiri dan di sambut antusias oleh Ibu-Ibu PKK dan warga setempat. Pelatihan ini di laksanakan di Balai RW 06 Jatimulyo Baru, Tegalrejo, Rabu (10/6).

Latar belakang Mahasiswa KKN UAD  mengadakan pelatihan ini berdasar pada keresahan permasalahan limbah minyak goreng atau jelantah yang tidak terolah dengan baik. Minyak yang telah menjadi limbah akibat pemakaian berulang dalam proses penggorengan dapat memiliki dampak negatif bagi kesehatan karena dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung dan kanker. Selain itu, limbah minyak yang dibuang ke tanah atau saluran air dapat merusak ekosistem, mengganggu kehidupan biota air, dan mencemari sumber air bersih yang penting bagi kehidupan manusia dan hewan. Karena hal-hal tersebutlah yang akhirnya mendorong semangat Mahasiswa KKN Alternatif UAD untuk membuat Pelatihan di RW 06 Jatimulyo Baru, Tegalrejo.

Selain yang telah di sebutkan di atas, memilih mengadakan pelatihan ini  karena bahan-bahan yang dibutukan ternilai ekonomis dan mudah di temukan. Lilin aromaterapi ini hanya membutuhkan dua campuran bahan kimia yaitu Paraffin dan Stearid Acid. Lalu, untuk proses pencetakan hanya membutuhkan wadah berupa cetakan gypsum yang berukuran kecil dan sumbu berlapis paraffin.

Pelatihan ini dimulai dengan penjelasan singkat dari salah satu mahasiswa KKN Alternatif Universitas Ahmad Dahlan, Marcellina Diaz Fadila yang merupakan mahasiswa Prodi Teknik Kimia. Marcel menjelaskan terkait cara agar minyak jelantah tidak berwarna hitam yang harus di diamkan terlebih dahulu sekitar tiga hari dengan arang. Di tengah-tengah penjelasan Marcel mengutarakan kebermanfaatan barang yang akan di buat “Ibu-Ibu untuk lilin ini sendiri sekarang sedang banyak digandrungi oleh berbagai kalangan nggih, maka apabila ini dijual belikan maka akan bernilai jual selain bermanfaat untuk kesehatan” jelasnya.

Setelah selesai menjelaskan terkait minyak jelantah dan bahan-bahan kimia tersebut, Marcel pun langsung men-demostrasikan tata cara pembuatan lilin yang dibantu oleh Putri Ana yang juga merupakan Mahasiswa KKN Alternatif Universitas Ahmad Dahlan Prodi Ilmu Hadis. Mereka menjelaskan dengan teliti tata cara pembuatan dan bagaimana proses pengolahan satu-persatu. Ibu-Ibu mendengarkan dan memperhatikan dengan seksama. Di buktikan dengan munculnya pertanyaan dari salah satu Ibu-Ibu yang maju kedepan bertanya  “Mba, saya mau tanya, kalau saya mau membuat lilin nya di rumah, bahan-bahan nya beli dimana ya? Lalu, apakah sumbu nya bisa hanya menggunakan sumbu biasa saja tidak harus beli?”.

Pertanyaan tersebut disambut baik oleh Marcell “Di toko kimia nggih Bu, untuk sumbu nya tidak harus yang terlapisi paraffin Bu, boleh menggunakan sumbu biasa” jelas Marcell. Ibu-Ibu yang lain mengangguk dan kembali memperhatikan tata cara pembuatan.

Mendengar pertanyaan dan jawaban, Ibu yang lain pun kembali mengajukan pertanyaan “Mba, itu kira-kira bahaya tidak ya kalau bekas panic nya di gunakan lagi untuk memasak?” tanya salah satu Ibu-Ibu.

“Tidak Bu, panci yang di gunakan untuk memanaskan bahan bisa di bersihkan dengan cara di panaskan dengan air dan di cuci, setelah itu bisa di gunakan kembali untuk memasak nggih Ibu-Ibu. Jadi tidak perlu khawatir” jelas Marcel.

Setelah semua bahan tercampur dan di panaskan menggunakan api sedang, akhirnya lilin aromaterapi pun selesai dan dituangkan ke cetakan gypsum satu-persatu.

Di akhir acara setalah menjelaskan kegunaan dari lilin tersebut. Mahasiswa KKN UAD membagikan satu-satu kepada Ibu-Ibu yang hadir pada kegiatan sore itu. Hasil dari kegiatan pelatihan pemanfaatan minyak jelantah dalam pembuatan lilin aromaterapi dapat diamati secara langsung setelah kegiatan. Peserta merasa antusias dan merespon positif terhadap pelatihan ini.

Dengan adanya pengolahan limbah rumah tangga berupa minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, Ibu-Ibu Jatimulyo Baru diberikan pelatihan dalam memanfaatkan limbah yang memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Dengan modal awal yang tergolong rendah dan mengetahui cara pengolahan yang cukup sederhana, maka ibu-ibu PKK Jatimulyo Baru dapat mempraktikkan pembuatan lilin dari limbah minyak gorenng dirumah masing-masing.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here