KABARMUH.ID, SURAKARTA – Tim pengabdian Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta Universitas Muhammadiyah Surakarta (DPPM UMS) kembali menggelar kegiatan edukatif dalam rangka peningkatan pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bagi para santri Pesantren Muhammadiyah Mambaul Ulum Andong.
Ketua tim Poskestren Digital Ayu Khoirotul Umaroh S.K.M., M.K.M., menjelaskan, kegiatan ini menjadi bagian dari Challenge Kesehatan Santri untuk melatih pola hidup sehat di lingkungan pesantren. Sejumlah 25 santri dan 7 pengurus pesantren menghadiri kegiatan interaktif ini, melalui permainan Board Game Augmented Reality (AR) sebagai media edukasi inovatif di lingkungan pesantren.
“Melalui permainan ini, santri diajak untuk mengenal berbagai aspek kesehatan, mulai dari kebersihan diri, gizi seimbang, hingga pentingnya olahraga dan menjaga kebersihan lingkungan,” ungkap salah satu anggota tim itu pada Rabu, (15/10).
Kegiatan pada Minggu (12/10) diawali dengan teori dan praktek mengenai cara bermain Board Game AR yang diberi nama TANGKAS AR (Tangga Gizi Seimbang–Augmented Reality). Santri dibagi menjadi 6 regu untuk memainkan permainan edukatif yang berisi berbagai tantangan dan pertanyaan seputar perilaku hidup bersih dan sehat.
Suasana kegiatan berlangsung dengan penuh semangat dan antusias. Para santri tidak hanya belajar, tetapi juga berkompetisi sembari berinteraksi dengan rekan-rekannya serta para pengurus pesantren.
Ajeng, salah satu santri pesantren mengungkap inovasi tim memberikan wawasan baru dalam kesehatan dengan strategi menyenangkan. “Gamenya seru dan menantang, karena selain bermain juga ada soal-soal seputar kesehatan yang harus dijawab,” terang Ajeng.
Selain itu, Alfian Aji selaku pengurus pesantren menyampaikan melalui kegiatan interaktif membangun kesadaran santri mengenai kesehatan. “Inovasi board game ini bagus, selain bermain, mereka juga bisa belajar. Para santri pun antusias, mereka bermain dengan serius dan kompetitif karena di game ini juga disediakan tantangan untuk menjawab soal-soal kesehatan,” imbuh Alfian.
Sebagai bentuk apresiasi dan dorongan agar para santri untuk terus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari, panitia memberikan penghargaan kepada santri dengan nilai tertinggi serta menunjukkan semangat dan kerja sama terbaik.
Selain itu, panitia menyiapkan challenge selama 3 minggu dalam pelaksanaan PHBS secara mandiri. Evi, santri yang mendapat juara 1 di challenge PHBS menuturkan rasa senangnya. “Senang bisa dapat hadiah, walau challengenya juga tidak mudah dan kuncinya adalah konsisten,” jelasnya.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen Poskestren dalam mengedepankan inovasi pembelajaran kesehatan berbasis digital. Diharapkan, santri tidak hanya memahami konsep PHBS, tetapi juga mampu menerapkan pola perilaku sehat dalam menciptakan lingkungan pesantren yang bersih dan berdaya. (Roselia/Humas)
Editor: Muhammad Farhan
