KABARMUH.ID, YOGYAKARTA – Pada malam ini ceramah tarawih diisi oleh dr.H. Taufiqurrahman, Sp.s., M.Kes. Mengawali ceramah tarawih kali ini dengan fenomena yang baru saja dilihat dalam saluran televisi yang memperlihatkan anak muda dengan pakaian yang rapi dan menggunakan sarung tawuran di depan sebuah Masjid. Hal itu sungguhlah miris, karena seharusnya di bulan Ramadhan ini umat Islam membentuk karakter orang beriman yaitu berakhlak mulia, Selasa (12/03).

Dalam ceramah tarawih kali ini, Taufiqurrahman membahas manfaat puasa untuk kesehatan tubuh. “Tahukah Bapak Ibu diantara yang ramai saat ini adalah berbagai ilmuwan mencari cara bagaimana kita tetap terlihat awet muda sekalipun umurnya sudah tua tetapi tubuhnya tidak rapuh, sehingga orang belajar tentang antiaging (anti penuaan) itu luar sangat biasa banyakanya.” Terangnya.

Anak muda saat ini pun mencari berbagai macam cara agar kulitnya tidak nampak tua. Dengan hal itu produk- produk yang membuat glowing sangat laku luar biasa di pasaran. Pada tahun 2016 seorang ilmuwan dari jepang mendapatkan hadiah Nobel karena meneliti tentang proses mekanisme autophagy atau proses pembersihan diri yang terjadi saat tubuh dilatih untuk berpuasa selama kurun waktu tertentu. Proses autopaghy adalah proses di mana tubuh melakukan perombakan terhadap sel yang sudah tidak diperlukan sehingga lisis terhadap sel terjadi dan membuat tubuh menjadi semakin sehat.

Tubuh dapat memilih sel mana yang harus segera diganti, sel mana yang harus segera dimatikan (lisis) agar tubuh ini terus memiliki fungsi sel yang lebih baik. Dan yang menarik adalah proses autopaghy sangat berpengaruh terhadap proses penuaan. Proses autopaghy berjalan jauh lebih baik ketika orang dalam kondisi berpuasa sehingga membuat kesehatan juga menjadi lebih baik.

“Maka, bagi mereka yang tidak memiliki ajaran puasa Ramadhan seperti kita ini kemudian memunculkan ide sehari puasa sehari tidak, tapi bagi kita umat muslim sudah punya tuntunan puasa daud, lalu kemudian memunculkan teori restrike kalori yaitu teori yang sekedar menahan agar kalorinya tidak banyak, dan berbagai macam jenis program diet lainnya.” Terangnya

Islam itu ajaran yang isinya adalah rahmatan lil alamin semakin dalam seseorang mempelajarimya semakin membuktikan betapa kebenaran Islam. Dia menyampaikan dengan singkat penelitian yang dilakukan oleh dokter city Setiadi dan kawan-kawannya meneliti pasien-pasien di rumah sakit yang dirawat dalam kondisi gangguan ginjal tetapi dikawal oleh tim kedokteran rumah sakit sejak sebelum Ramadhan masuk diperiksa dulu kondisi l seminggu berpuasa diperiksa lagi kondisi data dasar ginjalnya 2 minggu berpuasa diperiksa lagi kondisi ginjalnya 3 minggu 4 minggu, bahkan minggu pertama setelah selesai Ramadhan masih diperiksa lagi.

“Hasil pemeriksaan laboratorium fungsi ginjalnya tadi dibandingkan dengan sebelum puasanya, minggu pertama dan minggu kedua kondisinya memang menurun tetapi masih bisa terkompensasi, tapi begitu puasa memasuki minggu ketiga dan minggu keempat, bahkan minggu setelah selesai Ramadhan kondisi ginjal pasien di rumah sakit itu jauh lebih baik dibandingkan ketika sebelum berpuasa, jadi kalau grafiknya barangkali turun terlebih dahulu kemudian terus naik.” Ujarnya

Penelitian itu seolah-olah mau mengatakan jika puasa ingin mendapatkan dampak sehat yang sesungguhnya maka berpuasalah sesuai dosisnya Allah kenapa begitu karena di masyarakat ada yang puasa itu seperti buka kendang tutup kendang, fungsi lain dari berpuasa adalah sebagai detoksifikasi pengeluaran racun-racun dari tubuh,

“Mari sama-sama untuk sama-sama mengoptimalkan puasa ini selama 1 bulan penuh dan dilanjutkan dengan puasa Syawwal selama 6 hari, dan mari sama-sama kita jalani puasa Ramadhan kali ini dengan penuh semangat, dengan penuh keikhlasan karena kita yakin seluruh yang diperintahkan Allah adanya adalah kebaikan.” tutupnya

Kontributor: Sakila Ghina

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here