BeritaFeaturedJogjakartaPersyarikatan

MPKSDI PP Muhammadiyah Launching Buku Disabilitas di SM Tower

KABARMUH.ID, Yogyakarta – Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Gelar Launching dan Bedah Buku Disabilitas; Interaksi Agama, Gender, dan Kebijakan Karya Islamiyatur Rokhmah pada Jumat, 4 Oktober 2024 di Graha Suara Muhammadiyah Lantai 4 Yogyakarta.

Buku Islamiyatur Rokhmah merupakan hasil dari penelitian disertasi yang telah diselesaikan. Buku ini pun menjadi kefokusannya sebagai Ketua Bidang IV Kaderisasi Komunitas MPKSDI PP Muhammadiyah.

Launching dan Bedah Buku dihadir oleh Wakil Ketua V MPKSDI PP Muhammadiyah, Moch Irfan Islami, M. M, dan Ketua Umum PP Aisyiyah, Dr. Apt Salmah Orbayinah, M. Kes.

Launcing dan Bedah Buku dibuka dengan sambutan Wakil Ketua V MPKSDI PP Muhammadiyah. Moch Irfan Islami, M. M, menyampaikan bahwa MPKSDI memiliki tanggung jawab perkaderan baik dalam komunitas hingga disabilitas.

“Kami sudah menginisiasi terbentuknya Hidimu, PP muhammadiyah menugaskan MPKSDI untuk mengkader komunitas-komunitas termasuk disabilitas juga” jelasnya.

Kemudian dilanjutkan dengan sambutan kedua disampaikan oleh Ketua Umum PP Aisyiyah. Dr. Apt. Salmah Orbayinah, M. Kes, menyampaikan persoalan terkait disabilitas merupakan amanat Muktamar 48 lalu yang harus dituntaskan.

“Masalah disabilitas menjadi salah satu konsen dari PP Aisyiyah itu sendiri sekaligus amanat Muktamar yang ke-48,” ungkap Salmah.

Sebelum bedah buku dilaksanakan, diadakan penyerahan simbolis launching buku bersama MPKSDI PP Muhammadiyah, PP Aisyiyah, dan Kepala Keperpustakaan Universitas Aisyiyah Yogyakarta.

Kemudian dilanjutkan bedah buku dimoderatori oleh Erik Tauvani, Bendahara MPKSDI PP Muhammadiyah. Buku dibedah oleh dua narasumber, yaitu Prof. Dr. Marhumah, M. Pd, dan Ro’fah, MA., Ph. D.

Prof Marhumah mengupas tuntas bahwa buku tersebut berisi 4 hal penting. Pertama tentang ilmu dan iman. Kedua, pengalaman penulis sebagai aktivis. Ketiga, mengenai kebijakan negara. Terakhir, terkait ormas dan kontribusinya dilapangan.

“Buku ini terbagi 4 pokok, pertama ulumuddin terkait keimanan dan keilmuan, kedua terkait pengalaman Bu Is (sapaan penulis) sebagai aktivis intelektual, ketiga kebjiakan negara, dan terakhir kontribusi ormas terhadap disabilitas ke lapangan,” ungkapnya.

“Rasul saja menerima kritik bahwa tidak boleh mendiskriminasi terhadap disabilitas, apalagi kita,” tambahnya.

Ro’fah, MA., Ph. D, menyampaikan garis besar buku tersebut yaitu memandang disabilitas dari dua sudut pandang yaitu budaya dan kebijakan.

“Buku ini memotret penyandang disabilitas dari sudut pandang budaya dan kebijakan,” jelasnya.

Sebelum acara ditutup, diadakan sesi tanya jawab. Rahman, Aktivis IMM Sukoharjo menanyakan perihal adaptasi mahasiswa terkhusus keguruan yang bersentuh langsung dengan penyandang difabilitas.

“Memudahkan penyampaian kebahasa yang sederhana, mudah dimengerti, dan berulang-ulang,” jelas Ro’fah menjawab pertanyaan.

Terakhir, penyampaian tambahanan langsung dari penulis buku. Sedikit catatan yang disampaikan dengan keadaan realitas seperti para dai belum terbiasa untuk penyampaian dengan penyandang disabilitas.

“Para kiai, pendakwah belum terbiasa untuk penyampaian dakwah terhadap penyandang disabilitas,” tambahnya.

Penulis menyampaikan terimakasih dan harapannya penelitian ini sebagai awal yang bisa terus dikembangkan.

“Ini adalah awal, semoga penelitian ini bisa dilanjutkan,” tutupnya

Redaksi : Najihus Salam

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button