KABARMUH.COM-Balikpapan, Mahasiswa Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis dan Politik Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat di Pondok Pesantren Terpadu Al-Mujahidin Balikpapan (16/10).

Kegiatan Pengabdian Masyarakat merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang bertujuan membantu masyarakat tertentu dalam beberapa aktivitas tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun, dan juga sebagai kontribusi nyata dalam mengembangkan kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia.

Adapun bentuk kegiatan Pengabdian Masyarakat Mahasiswa Magister Manajemen UMKT ini diwujudkan dengan kegiatan seminar entrepreneur dengan mengangkat tema “Membangun Jiwa  entrepreneur di waktu muda”, yang diikuti oleh para santri kelas akhir yang berjumlah kurang lebih 80 orang.

Kepala SMA Muhammadiyah 2 Al-Mujahidin, Samino, dalam sambutannya saat membuka kegiatan mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat baik. Olehkarenanya penting para siswa untuk dapat aktif dan memperhatikan materi yang akan disampaikan.

“ini merupakan sebuah kehormatan bagi saya, karena ini merupakan kegiatan pertama dan sangat baik, setelah baru kemarin dilantik dan mendapat amanah untuk menjadi Kepala Sekolah. Maka tolong diperhatikan, aktif dan digunakan kesempatan ini sebaik-baiknya, agar bisa dipakai dan bermanfaat kedepannya.”

Diawali dengan sesi ice breaking setelah acara pembukaan, seminar ini berjalan dengan penuh keseruan. Terlihat para santri yang begitu antusias dan bersemangat menyambut penyampaian materi inti.

Rolly Rezki Ananda, pemateri pertama tampil memberikan penjelasan tentang entrepreneur, peluang bisnis, tantangan-tantangannya, sikap yang harus dimiliki seorang pengusaha sampai pada faktor kunci sukses dalam sebuah usaha.

Setelah sesi pertama selesai, seminar kembali dicairkan dengan praktek yel-yel dari Rahiman, yang membuat aula pondok menggema dengan tepuk tangan dan suara yel-yel santri yang penuh semangat.

Keseruan terus bertambah setelah masuk disesi materi akhir. Sesi ini diisi oleh Iwan Sulistia, Mahasiswa dan juga merupakan alumni pondok. Iwan banyak bercerita dan berbagi pengalamannya dalam menjalani banyak bisnis usaha, baik kegagalan-kegagalan yang pernah dialami, sampai pada kesuksesan-kesuksesan yang sudah didapatkan.

Dalam penyampaiannya ia juga berpesan bahwa menjadi santri itu harus rajin. Baik rajin beribadah dan juga rajin berusaha dalam melakukan apapun.

“Jadi santri itu harus rajin, rajin semuanya. Baik ibadah maupun usaha lainnya. Kita kalau sudah ndak pintar itu harus tau diri. Saya dulu juga begitu. Karena saya tau kalau saya ndak pintar, maka saya rajin. Kemudian apa-apa yang kita pelajari di pondok, khususnya ilmu agama, kedisiplinan dan ilmu umum lainnya, menjadi modal dan itu nanti yang mencetak kita menjadi sosok muslim yang kuat dan berkarakter, punya pondasi yang kuat. Sehingga nantinya ketika mengalami kegagalan tidak mudah sedih dan putus asa. Bisa bangkit dan mulai dari nol lagi” jelas Iwan.

Sesi seminar kemudian berakhir setelah selesai sesi diskusi dan pembagian doorprize bagi para santri yang aktif bertanya maupun santri yang dapat menjawab dan memberikan penjelasan dari pertanyaan yang diberikan pemateri.

| Red : RAS | Editor : ARM |

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here