Oleh: Laila Annis Fitria
Setiap manusia pasti akan bersosialisasi dengan orang lain dalam menjalani kehidupannya. Tidak ada manusia yang hidup tanpa berinteraksi, dengan berinteraksi pasti akan ada waktunya suatu masalah datang dengan tiba-tiba, dengan demikian sudah wajar rasanya untuk menghadapi berbagai masalah yang ada.
Jalan kehidupan ini, banyak rintangan yang harus kita hadapi. Setelah melewati ritangan pertama, masih ada rintangan lagi yang harus dilewati untuk menggapi sebuah tujuan. Jika hari ini kita berada diatas roda kehidupan, bisa jadi besok kita berada dibawahnya begitu pula sebaliknya. Dalam kehidupan ini pasti terdapat berbagai ujian hidup yang akan dihadapi oleh setiap manusia.
Seterusnya akan seperti itu sampai kita menghembuskan nafas terakhir. Tidak mungkin rasanya jika kita berharap akan bebas dari ujian-ujian dari Allah. Sebuah kenikmatan juga termasuk salah satu ujian dari Allah, untuk menguji kita akankah terlena atas nikmat yang diberikan-Nya. Allah tidak akan menguji hambanya kecuali dengan kemampuannya. Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah: 286
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”
Dalam Setiap masalah harus diselesaikan dengan mencari solusi, jangan meninggalkan masalah begitu saja, karna ukuran kedewasaan seseorang ialah bisa menyelesaikan masalah. Persoalan yang dihadapi sekarang adalah permasalahan-permasalahan dalam kehidupan orang muslim, banyak diantara mereka yang meremehkan masalah agamanya mungkin hal ini karena salah satu faktor dari majunya arus globalisasi di era saat ini.
Permasalahan itu muncul dengan beberapa faktor salah misalnya; kehidupan masyarakat yang semakin moderen, terlalu mementingkan urusan duniawi, sikap individualis yang tinggi, dan sebagainya. Itulah sebabnya beberapa ilmuan sosial meramalkan bahwa semakin moderen suatu masyarakat, maka semakin tersingkir pula agama dari kehidupan sisoal masyarakat tersebut. Tidak ada lagi agama yang bisa diharapkan akan bertahan lama jika berdasarkan kepercayaannya kepada asumsi-asumsi yang secara ilmiah ini jelas salah.
Oleh karna itu sebagai umat islam yang mempunyai tingkat keimanan yang tinggi mari kita rubah pemikiran-pemikiran yang awalnya berkecimpung pada hal matrealistik. Dengan cara berdakwah islamiyah untuk menyembuhkan penyakit dalam tubuh umat islam. Mulai dari para pemuda-pemudi yang kita suguhkan dengan pemikiran-pemikiran pemahaman islam menurut syari’at.
Para pemuda akan sangat membawa pengaruh besar bagi kehidupan ini. Memang pada hakekatnya setiap orang wajib mengajarkan yang apa sudah ketahui, ilmu-ilmu agama maupun ilmu-ilmu kehidupan. Sebagai pemuda yang memiliki rasa inisatif tinggi ia akan senantiasa ikut serta dalam hal merubah pemikiran masyarakat islam di Indonesia.
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna diantara ciptaan-ciptaan yang lainnya. Oleh karena itu secara tidak langsung akan terbentuk yang namanya sebuah organisasi atau sebuah komunitas yang beragam coraknya dan adat istiadatnya.
Manusia tidak akan bisa hidup sendiri, maka dari itu manusia pasti akan membutuhkan bantuan dari orang lain. Hak ini dikarenakan manusia ialah makhuk sosial, akan ada timbal balik yang saling memerlukan. Kehidupan yang saling berinteraksi atau lebih dikenal dengan interaksi sosial. Manusia akan selalu mengalami masa pertumbuhan.
Masa remaja adalah masa pertumbuhan yang dimana pada masa ini mereka meninggalkan masa kanak-kanaknya dan menuju masa ynag akan menjadikan ia mempunyai rasa tanggung jawab. Pada masa remaja ini ditandai dengan ia akan mengenal penglaman-pengalaman baru yang sebelumnya belum pernah ia lihat.
Dalam islam kata remaja tidak ada, melainkan kata dewasa yang ada. Dalalm kamus besar Indonesia kata dewasa berarti sudah sampai umur maksudnya ialah sudah akil baligh (bukan anak-anak lagi) yang dimana masa dewasa ini masa yang sudah mencapai kematangan diri untuk memimpin lebih-lebih untuk kematangan kelamin. Kekuatan pemikiran orang yang sudah dewasa semakin abstrak, bisa menyelesaikan masalah dengan mencari solusi terbaik pemikirannya kritis. Dampak globalisasi akan memberikan pengaruh bagi para pemuda dalam mencari identitas dirinya.
Oleh karena itu perlu wadah untuk mengantisipasi agar para pemuda tidak salah dalam memanfaatkan globalisasi ini. Salah satunya yaitu dengan organisasi kerena dapat memberikan peran sentral untuk mengaplikasikan ilmu yang ia dapat serta akan lebih menjaga para remaja dengan kesibukan-kesibukan dari organisasi tersebut.
Salah satu cara untuk membentuk akhlak pemuda dapat dilakukan dengan berbagai sarana yaitu melalui organisasi pemuda islam yang beraktifitaskan ibadah maupun sosial. Saat ini sudah sangat banyak sekali organisasi yang bisa diikuti pada pemuda baik itu dalam lingkup masyarakat maupun dalam lingkup universitas, yang beranggotakan sekumpulan para pemuda-pemuda dan memiliki tujuan yang sama.
Organiasi sebagai kesatuan sosial yang terdiri dari orang atau kelompok dan saling interaksi satu sama lain. Organisasi merupakan tata hubungan sosial, organisasi mempunyai batasan-batasan tertentu. Melalui organisasi itulah pemuda akan berperan untuk mengekspresikan apa yang menjadi tujuannya, yang nantinya akan menjunjung tinggi nama bangsa serta agama.
Perkembangan itu diimbangi dengan metode pendidikan yang berbeda dan aktivitas yang berbeda. Sistem pendidikan pada masa Rasulullah, pemudanya diberikan pelajaran langsung oleh Rasulullah. Sehingga kualitas pendidikan terjamin dan memicu pemuda untuk produktif serta berkontribusi dalam pemerintah dan dakwah.
Melihat pemuda masa kini yang cenderung tidak memanfaatkan waktu mudanya, mereka lebih berleha-leha dan lalai terhadap kebutuhan dirinya. Sebagai seorang pemuda harus bisa berkontribusi untuk bangsa dan negara.
Pemuda diharuskan produktif melahirkan karya-karya bukan justru meresahkan bangsa. Perlu diketahui juga bahwa pemuda wajib mengetahui dengan jelas peran pentingnya yakni berperan sesuai prespektif dakwah. Sebagaimana pemuda di zaman Rasulullah ynag sangat berperan penting dalam dakwah seperti; perang, jihad fii sabilillah bahkan di usianya yang masih belia. Sehingga perlu mengatahui peran dan strategi agar menjadi pemuda yang sesuai dengan prespektif dakwah.
Laila Annis Fitria, Bendahara Umum HMP IQT UMS 2023
Sumber: Makna Kehidupan; Refleksi dan Harapan