KABARMUH.ID, Yogyakarta – Acara “Bincang Kewirausahaan” yang bertema “Ubah Hobi Jadi Money” diselenggarakan pada hari Ahad, 3 November 2024, di Aula TK Aba Karangmalang, Sleman, DIY. Kegiatan ini merupakan program kerja dari bidang SEPM (Sosial Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat AR Sutan Mansur (IMM Suman) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Acara ini diselenggarakan untuk mengenalkan dunia kewirausahaan kepada anggota IMM dan masyarakat umum, dengan fokus khusus pada cara mengubah hobi menjadi sumber penghasilan. Tema ini dirasa penting mengingat UNY sebagai kampus pendidikan secara alami lebih mengarah pada pembentukan pengajar, sementara pengembangan kewirausahaan seringkali belum mendapat perhatian yang cukup.

Luthfia Hanna Sajidah, selaku Ketua Bidang SEPM IMM Suman, mengungkapkan bahwa meskipun antusiasme anggota IMM terhadap dunia usaha masih tergolong rendah, acara ini diharapkan dapat menjadi titik awal yang baik untuk membuka wawasan mereka.

“Setelah kita adakan survey, memang dari anggota masih belum banyak yang tertarik dengan dunia usaha. Akan tetapi, setiap orang pasti punya hobi, kita pengin membantu menyadarkan saya sendiri dan juga teman-teman bahwa membuat usaha atau bisnis itu bisa dimulai dari yang dekat dengan kita,” ujarnya.

Acara ini berjalan lancar dan penuh antusiasme. Setelah pembacaan ayat suci Al-Qur’an, acara dilanjutkan dengan sambutan dari ketua umum IMM yang menyampaikan sebuah teori menarik, bahwa sebuah negara maju idealnya dihuni oleh 10% warganya yang menjadi pengusaha sukses. Harapan dari acara ini adalah agar peserta dapat menjadi bagian dari 10% tersebut.

Panitia acara juga berhasil mendatangkan seorang pembicara yang berkompeten di bidang kewirausahaan, yaitu Julla Bee Imaratu, S.S., seorang alumni IMM Suman dan pendiri Masbos.co.id serta Yayasan Quranesia. Sebelum memaparkan materi tentang cara memulai usaha dari hobi, Mas Bima, sapaan akrabnya, terlebih dahulu mengungkapkan rasa terima kasih kepada IMM yang telah membesarkannya.

“Saya pernah di Bidang Kader di Komisariat, pernah juga di Cabang dan IMM ini sebagai tempat saya digembleng,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mas Bima menyampaikan enam langkah penting yang harus dipersiapkan untuk memulai usaha, yaitu: why (alasan atau tujuan), mindset (pola pikir), menentukan produk, marketing, anggaran, dan memisahkan antara urusan pribadi dan usaha. Ia menekankan bahwa salah satu faktor kunci keberhasilan dalam bisnis adalah mengetahui why atau alasan yang kuat di balik keputusan untuk berwirausaha.

“Saya sedikit cerita, dulu saya ingin menjadi pengusaha karena pengin punya rumah yang bagus dan mobil yang nyaman. Setelah saya mendapatkannya, omset saya malah jadi turun. Makannya ada benarnya juga pepatah yang mengatakan gantungkan cita-citamu setinggi langit,” ujar Mas Bima.

Selain itu, Mas Bima juga menyoroti pentingnya mindset yang positif dalam berbisnis. Ia menjelaskan bahwa segala tindakan kita dipengaruhi oleh pikiran kita.

“Kalau perkataan-perkataan itu benar, lalu bagaimana dengan Abdurahman bin Auf? Dan bahkan Nabi Muhammad SAW itu sendiri yang melamar Siti Khadijah dengan 20 ekor unta yang kalau dinominalkan bisa sampai 1 miliar. Apakah mereka pelit? Apakah mereka berbohong? Justru dengan kita kaya, punya banyak uang kita bisa lebih banyak berbagi,” paparnya.

Zaima Putri, salah satu anggota IMM yang juga mengikuti acara ini, merasa senang dengan materi yang disampaikan. Menurutnya, acara ini memberikan banyak motivasi dan inspirasi untuk memanfaatkan hobi sebagai peluang usaha.

“Overall acaranya bagus, susunan acaranya baik, narasumber yang diundang pun keren, bisa memotivasi dan menginspirasi, pemaparan materinya juga menarik. Walaupun sepertinya hanya seminar internal, tapi dari kakak-kakaknya tetap profesional,” ujar Zaima.

Meskipun acara ini dirasa bermanfaat, Zaima juga menyampaikan beberapa kekurangan yang ia rasakan. Salah satunya adalah jumlah peserta yang masih terbatas, yang sebagian besar merupakan anggota IMM, dengan sedikit peserta dari luar. Zaima berharap, acara serupa ke depannya bisa menjangkau lebih banyak orang.

“Harapan kedepannya untuk acara seminar seperti ini, mungkin bisa diperluas jangkauannya. Bisa melakukan promosi seminar seperti mengupload poster seminar ke sosial media resmi dari bidang SEPM sendiri, atau dari Suman. Agar IMM bisa dikenal lebih jauh, dan bisa memberikan manfaat juga ke banyak pihak, bukan hanya internal saja,” terang Zaima.

Secara keseluruhan, acara Bincang Kewirausahaan: Mengubah Hobi Jadi Money ini tidak hanya berhasil membuka wawasan peserta mengenai dunia usaha, tetapi juga memberikan inspirasi untuk memulai bisnis dari hal yang dekat dengan keseharian kita. Dengan berbagai pembelajaran dan motivasi yang disampaikan, diharapkan semakin banyak mahasiswa yang tertarik untuk memulai usaha dan menciptakan peluang bagi diri mereka sendiri, sekaligus memberikan kontribusi bagi perekonomian masyarakat sekitar.

Kontributor : Nofendy Ardyanto

Editor : Najihus Salam

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here