Oleh: Ulinnuha Ardhaniswari
Kader IMM Surakarta
Berbicara tentang cinta, IMM, dan perkaderan menggembirakan, tak jauh dari salah satu peranan perkaderan utama yaitu Darul Arqam Dasar (DAD). Baru-baru ini semarak perkaderan utama di beberapa komisariat maupun cabang cukup menyita perhatian. Momentum perkaderan utama DAD itu, akan memberikan pengaruh besar kepada setiap pelaku perkaderannya, objek perkaderan, dan beberapa elemen-elemen pendukung dibalik berjalan dan tuntasnya DAD tersebut.
Pelaku perkaderannya tentu saja ada perangkat DAD yang sedang bertugas, Instruktur yang turut membantu dalam keberlangsungan DAD, dan tentunya objek perkaderannya atau kader suatu komisariat yang sedang menjadi peserta DAD. Sedangkan elemen pendukung DAD adalah pimpinan komisariat yang mengadakan DAD itu sendiri atau biasa disebut panitia DAD karena merekalah yang menyiapkan segala kebutuhan perangkat yang bertugas dan peserta.
Komunikasi, Embrio Perkaderan Menggembirakan
Dengan ketiga komponen diatas yaitu instruktur bertugas, peserta, dan juga panitia atau pimpinan penyelenggara, maka yang menyatukan mereka adalah sebuah komunikasi. Komunikasi yang baik akan menumbuhkan kedekatan emosional yang baik pula, dari komunikasi yang baik pula akan menumbuhkan banyak hal dan banyak rasa, rasa cinta untuk IMM misalnya. Itu yang akan didapat ketika perangkat, panitia, dan peserta memiliki komunikasi yang baik dalam menjalankan perkaderan itu sendiri.
Dimana faktanya, ketika komunikasi terjalin dengan baik maka apa yang diinginkan oleh panitia untuk peserta akan tersampaikan melalui perangkat, atau sebaliknya. Ketika didalam suatu perkaderan semua elemennya menyatu dengan baik, dengan niat dan tujuan yang sama, perkaderan akan menjadi menggembirakan. Ternyata peranan menggembirakan tidak hanya datang dari instruktur perangkat, atau bahkan peserta, namun peranan panitia atau pimpinan penyelenggara DAD juga menjadi salah satu yang membuat perkaderan terasa menggembirakan. Dari perkaderan yang menggembirakan itu akan tumbuh cinta, cinta untuk Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) itu sendiri.
Membangun Kecintaan untuk IMM
Terkadang memang cinta akan tumbuh dengan sendirinya, tapi akan lebih terasa ketika cinta ini ditumbuhkan dari hal-hal kecil di sekitar kita, sekedar ucapan terimakasih atas dedikasi baik, ucapan maaf atas kesalahan, menghargai pendapat atau respon orang lain, atau ucapan selamat atas pencapaian. Sama halnya seperti cinta untuk IMM yang kadang tumbuh dengan sendirinya seiring perjalanan periodesasi, atau berusaha menumbuhkan cinta untuk IMM itu sendiri melalui peran aktif dalam setiap kegiatannya, atau malah keduanya.
Kesimpulannya, cinta IMM adalah ketika diri sendiri sadar bahwa beramal lillahi ta’ala untuk menghidup-hidupi IMM akan menjadi tabungan amal tersendiri dan akan kembali kepada kita dalam bentuk lain yang lebih baik. Cinta untuk IMM adalah ketika pimpinan peneyelanggara perkaderan memberikan apresiasi untuk instruktur bertugas dan sebaliknya.
Cinta untuk IMM adalah ketika instruktur dan pimpinan bangga juga mengapresiasi perkembangan serta pencapaian setiap kader-kadernya. Cinta untuk IMM adalah dimana kita bangga menggunakan identitas merah maroon ini dan mengenalkan merah maroon ini kepada khalayak luas. Cinta untuk IMM adalah ketika kita mau dan mampu bertumbuh kembang bersama IMM. Dan, cinta untuk IMM adalah ketika perkaderan berjalan menggembirakan bagi setiap pelakunya karena dijalankan dengan sepenuh hati. Karena semua yang dilakukan dari hati ikhlas lillahi taala akan sampai ke hati juga.
Namun juga terkadang cinta tak butuh alasan bukan? Ketika yang lain mencintai IMM karena segala benefit baiknya, mencintai IMM karena perkaderannya yang menggembirakan, atau karena IMM membukakan suatu jalan baik untuk diri kita. Cinta untuk IMM yang tanpa alasan adalah ketika kita mencintai IMM karena IMM itu sendiri tanpa karena dan tanpa tapi.
Jadi, mari terus bertumbuh dengan IMM, mari terus menyalakan api cahaya merah maroon ini, mari membuat IMM terus dicintai kader-kadernya dengan pembuktian cinta itu sendiri dengan menjaga nama baik diri dan IMM itu sendiri, berbangga telah menjadi bagian dari merah maroon yang penuh cinta dan gembira, dan mari mencintai IMM dengan cara kita masing-masing. Salam hangat, salam cinta. Dengan cinta kita berjuang.
Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat.
Editor: Najihus Salam