KABARMUH.ID, Yogyakarta – Pada hari Rabu (5/7) Pimpinan komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan menyelenggarakan Darul Arqam Dasar di Aula Islamic Center UAD. Dengan tema “Menumbuhkan jiwa kader Islam berkemajuan di era disrupsi sebagai bentuk optimalisasi spirit intelektual profetik IMM FAI”.

Pada pelatihan tersebut, diikuti sebanyak 45 Peserta. Di antaranya 41 peserta dari  komisariat FAI dan 4 dari komisariat luar FAI yakni komisariat JPMIPA, FTI, dan FEB. Para peserta dengan khidmat mengikuti pembukaan dari awal sampai akhir.

Dekan Fakultas Agama Islam, Dr. Arif Rahman, M.Pd.I. berpesan kepada seluruh peserta DAD untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin. Sehingga dapat menjadi kader kebanggaan muhammadiyah dan bangsa.

Selaras dengan itu, Yusuf Hanifah S.Pd.I. M.Pd. selaku Pembina IMM FAI UAD, mengatakan bahwa Darul Arqam Dasar ini adalah langkah awal untuk menjadi kader sejati  Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah  dan berharap nantinya para peserta DAD bisa mengamalkan ilmunya yang telah di dapatkan di DAD.

Kemudian Daffa Nur Fauzy selaku Ketua Umum IMM FAI UAD mengatakan bahwa DAD ini adalah kegiatan dari bidang kaderisasi  PK IMM FAI UAD. Dia berharap kepada peserta untuk bisa konsisten dan loyalitas untuk menjadi kader IMM FAI UAD. Selain itu Immawan Daffa juga menceritakan tentang rumah perkaderan yang dimiliki PK IMM FAI UAD.

Pada pembukaan acara tersebit dihadiri oleh Pimpinan Cabang Djazman Al Kindi Yogyakarta yang pada kesempatan kali ini dihadiri oleh immawan Mustofa Dahlan.  Yang juga memberikan sambutan dan dalam sambutanya menceritakan sedikit sejarah DAD serta IMM.

Kemudian dalam kesempatan Stadium Generale IMM FAI UAD menghadirkan Immawan Hilma Fanniar Rohman S.E., M.E sebagai narasumber. Dia merupakan demisioner DPD IMM Jawa Barat dan saat ini menjadi dosen FAI UAD. Hilma memulai pembahasan dengan menceritakan pengalamannya selama menjadi aktivis.

Kemudian memberikan penjelesan tentang IMM bahwa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah merupakan organisasi gerakan mahasiswa dan  dakwah  yang mempunyai tujuan ntuk mengusahakan terbentuknya akademi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan muhammadiyah, yaitu “Pelangsung penyempurna amal usaha muhamadiyah”

Hal ini menjadilan IMM juga sebagai pelangsung dalam usaha amal muhammadiyah, IMM menjadi tonggak dakwah di kalangan akademisi. Dan IMM memiliki aktivisme yang harus dijalankan yakni akademik dan organisasi, selain tertib organisasi yang terpenting juga adalah tertib akademiknya.

Hilma Fanniar menyampaikan juga tentang kepemimpinan profetik. Ada 4 sifat penting untuk menjadi pemimpin yakni Amanah, Sidiq, Fatonah, dan Tabligh.

Terakhir Immawan Hilma Fanniar menjelaskan tentang  Trilogi IMM. Yaitu, Pertama, Kemahasiswaan. Mahasiswa merupakan bagian terpenting dalam ikatan dan merupakan jati diri ikatan.

“Kemahasiswaan dapat ditafsirkan dengan intelektualitas, intelektualitas ang dimiliki ikatan bukan  hanya intelektual saja tetapi intelektual yang bersendikan pada nilai-nilai ikatan.” Terangnya.

Kedua, Keagamaan. Keagamaan atau agama merupakan hal terpenting dalam ikatan karena ikatan mahasiswa muhammadiyah sebagai organisasi otonom dari muhammadiyah yang mengupayakan terbentuknya akademisi islam yang berakhlak mulia.

“Diharapkan melalui ikatan ini para peserta DAD mampu merealisasikan nilai nilai agama islam dalam kehidupanya.” Harapnya.

Ketiga, Kemasyarakatan. Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.

“Oleh karena itu melalui ikatan ini diharapkan para peserta DAD  mampu menjadikan IMM sebagai trend setter gerakan kemasyarakatan dengan kata lain “beramal ilmiah”  di mana IMM tidak terhalang periodesasi dengan spirirt kemanfaatan jariyah sebagai sistem penggerak.” Terangnya.

Kontributor : Alung Prasetya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here