KABARMUH.ID, Sukabumi – Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Jawa Barat menggelar Akademi Jurnalistik Muhammadiyah pada 5-6 Oktober 2024.
Bertempat di SD Aisyiah, tepatnya di Jl. Pelabuhan II No.188 Cikondang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Akademi Jurnalistik ini diikuti oleh peserta perwakilan dari PDM Muhammadiyah yang ada di Jawa Barat.
Turut menjadi narasumber pada kegiatan ini Wakil Ketua PW Muhammadiyah Jawa Barat, Dikdik Dahlan dan Wakil Ketua MPI PP Muhammadiyah, Dr. Roni Tabroni.
Hadir pula Praktisi Media Relations & Communication, Heri Ruslan dan juga Hasanurizqa, jurnalis Republika.id dan Amin R Iskandar, jurnalis kapol.id
Dalam sambutanya, Ketua MPI PW Muhammadiyah Jawa Barat, Kelik Nursetiyo Widiyanto mengatakan bahwa Akademi Jurnalistik Muhammadiyah merupakan bagian dari program MPI PP Muhammadiyah.
“Akademi jurnalistik ini merupakan program MPI PP Muhammadiyah dan ini pertama kali diselenggarakan di Jawa Barat, jadi pak Roni Tabroni Wakil Ketua MPI PP Muhammadiyah beliau ini pilot projectnya di Jawa Barat,” kata Kelik Nursetiyo Widiyanto.
Selain di Jawa Barat, lanjut Kelik program Akademisi Jurnalistik Muhammadiyah ini juga nantinya akan berlanjut menyebar keseluruh wilayah Indonesia yang tentunya dengan segmen dan karakteristik yang berbeda.
“Mudah-mudahan di Jawa Barat ini bukan hanya di Sukabumi ini, ini khusus PDM Relawan dan Jurnalis Kota Sukabumi, nanti akan ada tambahan Akademi Jurnalistik untuk AUM (Amal Usaha Muhammadiyah),” ucap Kelik.
Selain AUM, MPI juga berencana akan membuat Akademi Jurnalistik untuk ibu-ibu, karena secara karakter, lanjut Kelik itu berbeda antara Akademi Jurnalistik untuk anak muda dan para orang tua.
“Sebab beda karakter Akademi Jurnalistik anak muda, Akademi Jurnalistik Muhammadiyah bapak-bapak, Akademi Jurnalistik untuk Aisyiah dan Akademi Jurnalistik untuk milenial,” ujarnya.
Lebih rinci, Kelik pun menjelaskan perbedaan tersebut terlihat dari WA Group yang isinya dari para anak muda hingga para orang tua, namun yang paling aktif hanya para orang tua.
“Itu terlihat dari WA group biasanya, wa group Muhammadiyah yang isinya ada dari yang paling sepuh hingga yang paling muda tapi yang paling aktif siapa coba? yang paling sepuh,” ungkapnya.
Sedangkan untuk anak mudanya, kata Kelik, anteng dan diam-diam saja namun aktifnya di media sosial, ia pun menegaskan bahwa kedepanya MPI Muhammadiyah juga akan membuat pelatihan pengelolaan media sosial.
“Nanti kedepanya ada juga pelatihan pengelolaan media sosial, yang sudah direncanakan ke sekolah,” ucap Kelik
“Jadi untuk sekolah yang ada dibawah Dikdasmen, Insya Allah kita akan adakan pelatihan pengelolaan media sosial AUM Pendidikan, kerjasama MPI dengan Dikdasmen,” tambahnya.