Opini

IMM UNTUK RAKYAT BUKAN UNTUK PENJILAT

Oleh: Muhammad Farich Al Mughni, Ketua Bidang Hikmah Politik dan Kebijakan Publik Magelang

Pikiran ini berangkat atas keresahan penulis, akan tingkah kader IMM yang mulai mempunyai sifat superioritas Dan mulai tidak peduli dengan kaum-kaum mustadhafin (kaum yang tertindas) Dan juga Sikap para kader IMM yang Mengenyampingkan humanitas dalam trikoda Dan hilang nya Kemasyarakatan pada idealisme kader IMM membuat Adanya sebuah batasan antara kader IMM yang notabene nya Mahasiswa Terhadap masyarakat.

Hilang nya Kepercayaan masyarakat Terhadap Mahasiswa yang di anggap pembela masyarakat adalah suatu bukti kecil atas Fenomena tersebut. Program kerja yang ber-orientasi humanitas namun bersifat template Dan nafas pendek adalah suatu bentuk ketidak-totalan kader IMM dalam mendalami humanisme ataupun Kemasyarakatan, para pimpinan-pimpinan yang bergerak atas kepentingan nya masing-masing adalah salah satu faktor hilang nya Gerakan ke-berpihakan IMM Terhadap masyarakat.

Padahal dalam Buku Genealogi Kaum Merah penggunaan warna merah sebagai identitas IMM adalah suatu tanda bahwasanya IMM berada di pihak kaum Mustadhafin, layaknya sebuah Gerakan Mahasiswa berpihak total pada masyarakat adalah dasar utama dari Gerakan tersebut.

Kemudian, Pemahaman kader IMM Terhadap ideologi yang ada pada tubuh IMM yang sampai saat ini hanya dimaknai sebagai sebuah teks belaka adalah faktor lain atas kebingungan kader IMM Terhadap Gerakan ke-berpihakan kepada masyarakat.

Hal seperti diatas tidak akan usai sampai kader IMM paham kenapa IMM didirikan dan bagaimana IMM didirikan, sejarah lahirnya IMM mempunyai peran penting untuk membentuk paradigma kader.

Dalam perkara yang berhubungan kemanusiaan IMM tidak boleh menutup mata dan jangan sampai sekali-kali meninggalkan kemanusiaan, IMM mempunyai epistemologi yang secara khusus menangani tentang kemanusiaan hal tersebut secara jelas tertulis dalam Tujuan, Trilogi dan Trikoda. Sebagai akademisi Islam pula kader IMM tidak pernah diajarkan untuk menjadi seorang yang elitis.

IMM KIRI

Golongan kiri biasanya disangkutkan dengan orang-orang yang terafiliasi pada sayap kiri dalam sebuah perpolitikan, mungkin juga akan dilekatkan pada kata-kata Komunis ataupun sosialis, namun lebih jauh lagi kiri atau menjadi kiri adalah tanda bahwa kita berpihak pada klompok marjinal, miskin, buruh, petani sampai orang-orang yang tertindas.

kiri adalah pertanda bahwa kita masih menjadi manusia, yaitu masih peduli dengan urusan sesamanya, tanpa mementingkan keuntungan segelintir orang.

seperti kata Che Guevara “jika engkau merasa geram melihat ketidakadilan maka engkau adalah temanku”, Seperti itulah menjadi kiri berpihak pada yang tertindas.

Dalam trilogi IMM terdapat diksi “Kemasyarakatan” Dalam Trikoda juga terdapat “humanitas” dari hal itu jelas jika IMM sangat menentang penindasan, Pengkurdilan, diskriminasi serta segala ketidakadilan yang ada di dunia ini, dalam paradigma IMM yang didasarkan pada nash-nash islam maka IMM harus lah menolak semua bentuk hirarki dalam kehidupan, dalam berkehidupan di IMM selalu menjunjung tinggi egaliterisme dan kolektif-kolegial dalam berorganisasi.

“berpihak pada rakyat adalah berpihak pada Tuhan”

Adalah kalimat yang penulis temukan dalam buku Genealogi Kaum Merah yang ditulis oleh Makhrus Ahmadi dan Aminuddin Anwar menunjukan bahwa IMM adalah Organisasi yang tidak boleh hilang keberpihakan nya pada Masyarakat, maka atas dasar itu menjadi IMM maka menjadi kiri.

Para penjilat

Pada masa ini dimana politik di negri ini sedang panas-panas nya, para petinggi organisasi mahasiswa bukan menjadi garda terdepan rakyat tetapi malah menjadi kaki tangan para borjuis, rela menjilat demi sebuah jabatan dengan memanfaatkan massa yang banyak dalam organisasinya, banyak sekali pejabat yang mengaku “saya dulu dikader di organisasi itu, organisasi ini, yang merah, yang hijau, yang biru” begitulah katanya ketika ingin dilirik oleh orang yang akan dijilat, ketika sudah menjadi apa yang mereka inginkan apakah mereka peduli dengan rakyat? nyatanya tidak sekalipun mereka peduli terhadap rakyat, keputusan-keputusan pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat dalam hal itu mereka malah mendukung total! apakah itu sikap seharusnya seseorang yang tumbuh di sebuah organisasi yang berideologi?

Orang-orang seperti ini yang memanfaatkan organisasi untuk kepentingan nya sendiri harus segera dihilangkan jika ingin organisasi tetap pada jalur ideologi nya.

sekali lagi…

IMM UNTUK RAKYAT BUKAN UNTUK PENJILAT!

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button