
KABARMUH.ID, SURAKARTA — Dari tepian Samudra Hindia, semangat dakwah berkemajuan kembali menyala. Seorang mahasantri pengabdian Pondok Shabran Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Abdillah Toha, S.Ag., menjadi motor kebangkitan dakwah di Pulau Tello, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Ia ditugaskan oleh Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk memperkuat gerakan dakwah di wilayah terpencil tersebut.
Pulau Tello merupakan bagian dari gugusan Kepulauan Batu. Dari tujuh desa yang ada, hanya dua berpenduduk mayoritas Muslim. Di salah satunya, Abdillah mengawali kiprah pengabdiannya dengan menghidupkan kembali Cabang Muhammadiyah yang telah lama tidak aktif. Melalui musyawarah bersama sekitar 20 warga, struktur Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pulau Tello berhasil dibentuk kembali.
“Langkah awal kami adalah menguatkan struktur dan semangat jamaah. Setelah itu, kami adakan pengajian rutin agar suasana dakwah kembali hidup,” ujar Abdillah pada Selasa (4/11/25).
Pengajian ini, lanjutnya, dilaksanakan dua kali sebulan secara bergilir di rumah-rumah warga. Tema kajian berfokus pada kemuhammadiyahan dan hadits Arba’in, diisi bergantian oleh dai LDK dan ustadz lokal. Kehadirannya disambut hangat karena menjadi kegiatan dakwah berkelanjutan yang sudah lama dinanti masyarakat.

Selain itu, Abdillah juga menggagas Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) yang kini diikuti 25 anak setiap ba’da Maghrib hingga Isya. Ia turut mendampingi program tahsin dan tahfidz di Madrasah Aliyah Bahrul Ulum, yang akan menggelar tasmi’ 1 juz pertama di Pulau Tello.
Kehadiran mahasantri pengabdian Pondok Shabran UMS ini membuktikan bahwa dakwah berkemajuan dapat tumbuh di mana saja, bahkan dari pulau terpencil, melalui kerja ikhlas, kedekatan dengan masyarakat, dan semangat menghidupkan kembali gerakan Muhammadiyah di akar rumput. (Najihus/Fika/Humas)
Editor: Choiril Amirah Farida



