KABARMUH.COM, Balikpapan – Kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam merupakan berkah bagi seluruh alam. Kehadirannya di muka bumi seolah memberi cahaya yang menerangi kegelapan. Ia diutus sebagai nabi terakhir sekaligus menjadi penyempurna akhlak manusia. Sesuai dengan sabdanya, “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.” (HR Al-Baihaqi dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).

Dihadiri oleh santri Al-Mujahidin, IPM gelar pengajian dengan tema “Meningkatkan Akhlak Santri”. Hal ini telah menjadi program kerja tahunan khususnya bidang KDI (Kajian Dakwah Islam). Mengingat akhlak menjadi urgensi di masa pandemi, IPM memanfaatkan momentum maulid nabi sebagai bentuk ‘reminder’ kepada para santri akan pentingnya akhlak mulia. (19/10)

Acara dimulai tepat jam 9 pagi dengan Ipmawan Rama Hidayat sebagai moderator. Berlangsung selama kurang lebih 2 jam. Acara diawali dengan pembukaan, pembacaan ayat suci al-qur’an, penyampaian materi, tanya jawab, doa, dan penutup.

Sebagai pemateri, Ustadz Muhammad Ali Sulaiman, LC menekankan agar para generasi muda seharusnya mengikuti warisan nabi. Salah satu warisan nabi adalah akhlak. Beliau turut menguatkan akidah para santri dengan akhlak sebagai pelengkapnya. Tak lupa beliau kembali mengingatkan tentang pentingnya adab seorang penuntut ilmu sehingga mampu meraih keberkahan ilmu.

Ditemui di sela acara, pembina IPM yang kerap disapa bang Nanda memberikan tanggapannya terhadap pelaksanaan acara ini. Dirinya mengaku terdapat sedikit kendala dalam pelaksanaan acara Maulid Nabi. Namun, semangat dan antusias dari pimpinan ranting serta para santri membuat acara ini dapat terlaksana dengan baik dan kendala yang ada mampu diatasi.

“Kalau kendala, kemarin sekolah masih bingung apakah liburnya hari Selasa atau Rabu. Jika mengikuti nasional, liburnya hari Rabu. Sehingga keputusan kemarin (18/10) ditetapkan bahwa hari Selasa libur. Dan persiapannya juga lumayan mendadak.”, tuturnya.

Beliau juga berharap agar apa yang disampaikan oleh pemateri dapat diterima dengan baik oleh santri dan dapat dijalankan dengan sepenuh hati.

Terakhir, Muhammad Qabil Makarim selaku ketua KDI berpesan agar acara ini dapat lebih meriah, lebih tersistematis, dan dapat dilaksanakan di kepemimpinan-kepemimpinan selanjutnya.

“Jangan melupakan hari-hari Islam. Karena darinya, kita bisa belajar sejarah dan agama. Apalagi pada masa pandemi ini, nilai-nilai islami perlahan mulai memudar.”, ungkapnya.

| red : ARM | Tim Jurnalis Mujahidin | Muju.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here