
KABARMUH.ID, Balikpapan — Kedatangan Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP., Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal sekaligus Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji, ke Pondok Pesantren Al-Mujahidin Balikpapan memberikan kesan yang mendalam pada Silaturahim Syawal 1446 H Keluarga Besar Muhammadiyah Kota Balikpapan, Ahad (27/04/2025) lalu.
Prof. Muhadjir secara resmi meresmikan dua fasilitas strategis pesantren, yaitu Klinik Pratama Al-Mujahidin Balikpapan dan Masjid Shafiyah Asrama Putri Pondok Pesantren Al-Mujahidin. Selama kunjungannya, beliau memberikan apresiasi tinggi terhadap kondisi pesantren yang sudah berkembang pesat dengan fasilitas yang sangat bagus.
“Saya sangat terkesan dengan fasilitas yang ada di sini. Pondok Pesantren Al-Mujahidin memiliki fasilitas yang sangat bagus, lingkungan yang bersih, dan tertata rapi. Saya sudah mengecek langsung masjid, ruang makan, dan fasilitas lainnya—semuanya sudah memenuhi standar pondok pesantren modern. Ini adalah pondok pesantren yang luar biasa dan perlu dipertahankan, bahkan harus terus berkembang,” ujar Prof. Muhadjir dengan penuh kekaguman.

Namun, selain mengapresiasi fasilitas, beliau juga menyampaikan pesan penting mengenai pentingnya pendidikan yang seimbang bagi santri. Prof. Muhadjir mengingatkan bahwa pendidikan santri tidak boleh terfokus pada satu bidang saja, melainkan harus seimbang antara penguasaan ilmu agama dan ilmu umum (keduniaan).
“Tadi saya juga berpesan agar kita mulai benar-benar memperhatikan pemberian bekal kepada para santri secara seimbang. Mereka perlu menguasai ilmu-ilmu umum dan keduniaan, serta ilmu agama. Tidak boleh terlalu berat salah satunya. Inilah cita-cita para pendiri Muhammadiyah, terutama para penggagas didirikannya sekolah, termasuk yang kemudian berkembang menjadi Mu’allimin dan kini menjadi boarding school serta pondok-pondok pesantren,” ungkapnya.
Kunjungan ini diakhiri dengan santap siang di ruang pertemuan SMP Muhammadiyah 3 Balikpapan bersama Unsur Pimpinan, Tamu Undangan dan Dewan Guru. Beliau juga menyempatkan diri untuk berinteraksi langsung dengan para santri, memberikan semangat, serta mengabadikan momen kebersamaan dalam sesi foto bersama yang penuh kehangatan dan kekeluargaan. (RAS)