Oleh: Amtsal Ajhar
Kader IMM Pondok Hajjah Nuriyah Shabran UMS

Setiap manusia tidak luput dari yang namanya dosa, sebagai umat Islam mesti sadar untuk mengurangi dosa tersebut dengan memohon ampun kepada Allah dan banyak-banyak membaca istighfar. Istighfar merupakan salah satu kalimat istimewa dalam Islam. Istighfar adalah kalimat yang memiliki keutamaan dan manfaat bagi yang terus melafalkannya.

Secara bahasa, istighfar berasal dari bahasa Arab yang memiliki akar kata “gha-fa-ra”, yang artinya menutup atau menyembunyikan. Istighfar dalam konteks bahasa mengacu pada tindakan memohon ampun atau memaafkan dosa.

Istighfar juga merupakan istilah dalam Islam yang merujuk pada permohonan ampun atau pengakuan dosa kepada Allah. Praktik istighfar merupakan upaya untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan.

Istighfar membuka Pintu Keajaiban

Allah SWT menganjurkan hamba-hamba-Nya untuk selalu memohon ampun kepada Allah dengan beristighfar karena manusia tidak pernah luput dari khilaf dan dosa. Dalam  QS surah Ali Imran ayat 133-134, Allah berfirman,

”Dan bersegeralah kamu mencari ampunan Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.”

“Dan hendaklah kamu memohon ampunan kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan. Dan Dia akan memberikan karunia-Nya kepada setiap orang yang berbuat baik.” (Q.S. Hud: 3)

Senantiasa membaca istighfar akan memotong belenggu kelalaian dan menghapus bayang-bayang dunia yang melekat didalam hati sehingga terpancarlah cahaya ma’rifa untuk menemaninya menjumpai Allah dalam kehidupan. Membaca istighfar juga memudahkan sesesorang untuk bertatubat dan terjaganya dari sifat ujub dan riya dalam amal shalihnya.

Termasuk kebodohan dan kecelakaan adalah menunda-nunda ketika mendawamkan istighfar dalam lisannya hanya karena merasa belum pantas atau karena menanti kesempatan pada diri yang lebih baik, ketenangan yang didapatkan oleh orang yang senantiasa membaca istighfar adalah bebasnya pikiran dari segala prasangka buruk dan bersihnya hati dari rasa benci terhadap prilaku orang lain yang tidak disukai. Tidak ada sesuatu yang paling berguna untuk melunakan hati yang angkuh kecuali beristighfar dan tidak ada sesuatu yang berkhasiat untuk mengobati hati yang kecewa kecuali istighfar.

Keajaiban pertama yang didapatkan oleh orang yang senantiasa membaca istighfar adalah sikap tenang saat menghadapi takdir. Diberikannya kemampuan untuk melihat takdir-takdir Allah dan segala bentuk kekuasaan dan kemurahanNya, sehingga tidak ada satupun takdir yang membuatnya menjadi angkuh dan kecewa akan takdir-takdir Allah SWT. Sabar dalam mendawamkan istighfar menjadi pengaruh yang sangat besar untuk terbukanya keajaiban tersebut dan tidak mungkin lagi terlewatkan sedikitpun kecuali membacanya.

Membaca istighfar mengubur sifat keakuan dan keangkuhan, sehingga membuat kita sangat rendah dihadapan Allah. Kerendahan ibarat menanam biji dengan baik yang akan menghasilkan pohon dan buah yang baik pula.

Istighfar itu Membahagiakan

Istiqomah dalam mengucapkan istighfar meskipun hanya sekedar amalan lisan, sungguh energinya mampu menghadirkan keikhlasan yang akan menghidupkan hati, Allah memilih seorang hambaNya untuk senantiasa beristighfar sebagai perantara pengabulan doa yang paling berharga. Allah akan mengabulkan  doa-doa lainnya pada sesuatu yang Allah pilihkan dan waktu yang Allah inginkan.

Timbulnya keraguan akan kejaiban istighfar hanya karena tidak terpenuhinya kebutuhan diwaktu yang diinginkan akan membuat mata hati menjadi buta, janganlah karena keterlambatan datangnya kemudahan yang Allah janjikan setelah beristighfar menimbulkan keraguan kepada Allah. Sungguh memiliki keinginan untuk senantiasa beristighfar jauh lebih membahagiakan daripada datangnya kemudahan itu sendiri.

Istighfar Melahirkan Energi Positif

Selalu bersungguh-sungguh dalam mengejar dunia dan lalai dalam menyiapkan bekal menuju surganya Allah yang belum ada kepastian adalah bagian kecelakaan karena kurangya istighfar, keinginan untuk senantiasa beristighfar merupakan cita-cita yang sangat tinggi, sedangkan menguranginya karena alasan apapun adalah sebuah kecelakaan.

Kurangya istighfar akan membuat  seseorang selalu bersandar pada diri sendiri ketika beramal shalih dan hilangnya harapan kepada Allah. Ketika berbuat maksiat akan tetapi diiringi dengan istiqomahnya lisan untuk mendawamkan istighfar akan mengembalikan semua sifat kehambaan kita dihadapan Allah dan akan menjauhkan diri dari sifat kesombongan juga terhindar dari kebodohan, sungguh kekuatan istighfar akan melahirhan energi positif yang mampu mengoyak tirai-tirai takdir dengan izin Allah. Wallahu a’lam bish shawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here